Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takkan Surut

19 September 2020   14:58 Diperbarui: 19 September 2020   15:05 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Telah melaju perahuku
Membawa teguh tekadku yang telah terpahat Pada cadas yang menjadi dinding jiwaku
Meski gelombang mengombang-ambing
Dan kemudi pun telah patah
Takkan kuturut alunan arus
Puncak gelombang hanya kurcaci kecil di hadapan perahu tekadku
Aku lebih sudi tenggelam merangkul tujuan
Daripada kembali dengan berselimut jeri
Sekali layarku telah terkembang
Melajukan teguh tekadku yang telah terhembus
Pada gemuruh yang menderu di jiwaku
Meski badai mengguncang-gancing
Dan layar pun telah koyak
Takkan kusurut meninggalkan samudera
Puncak badai hanya boneka kayu di hadapan layar tekadku
Aku lebih sudi karam menggenggam tekad
Daripada meninggalkan tujuan sebagai pecundang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun