Mohon tunggu...
Meteorqq
Meteorqq Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Asal Usul Sungai Kapuas Kecamatan Kota Binjai

27 Juni 2018   16:45 Diperbarui: 27 Juni 2018   16:53 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Agen Bandarq - Legenda yang ada di Indonesia sangatlah banyak salah satunya yang cukup di kenal di Indonesia adalah dongeng legenda Asal Muasal Sungai Kapuas. Selain itu kami juga memposting cerita legenda hampang batu. Semoga Adik-adik suka dengan kedua dongeng rakyat ini.

Dulu di Pulau Mintin, ada sebuah kerajaan kecil yang dipimpin oleh raja yang sangat bijaksana. Kehidupan rakyat pun terjamin dan sejahtera. Rakyat sangat mencintai sang Raja dan sang Permaisuri.

Suatu hari, sang Permaisuri terserang penyakit aneh dan akhirnya meninggal. Raja sangat berduka cita. Ia menjadi kehilangan semangat. Oleh karena itu, ia bermaksud berlayar guna menghapus kesedihannya.

engetahui hal tersebut, si Penasihat kerajaan bertanya, Siapakah yang akan menjalankan pemerintahan selama Tuan pergi.

Kukira putra kembarku, Naga dan Buaya, mampu menjalankan tanggung jawab ini," kata sang Raja.

Setelah itu, sang Raja memanggil kedua putra kembarnya. Anak-anakku, Ayah minta kalian untuk menjalankan pemerintahan selama kepergian ayah."

Meski Naga dan Buaya kembar, namun sifat keduanya bertolak belakang. Buaya memiliki sifat baik dan pemurah, sedangkan Naga sebaliknya. Naga senang berfoya-foya. Ia tidak pernah memikirkan kepentingan orang lain.

Setelah raja berangkat tingkah laku naga semakinmendapingi buaya menjalankan pemerintahan.Hari berganti hari, tingkah laku Naga semakin menjadi-jadi. Ia bahkan memaksa penduduk untuk membayar pajak yang besar. Mengetahui hal tersebut, Buaya marah. Ia mendatangi Naga lalu menegurnya.

Di tengah perjalanannya, hati Raja gelisah. Ia pun memerintahkan awak kapal untuk pulang. Sesampainya di kerajaan, ia melihat banyak mayat pasukan kerajaan. Belum hilang rasa herannya, ia melihat kedua putra kembarnya sedang bertarung. Ia pun menghardik kedua putranya.

Naga dan Buaya serentak menoleh. Mereka langsung menghentikan pertarungan.

Kalian telah menyia-nyiakan kepercayaan Ayah pada kaIian. Lihatlah, berapa banyak korban yang sudah jatuh?" kata sang Raja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun