Mohon tunggu...
Meta Sekar Puji Astuti
Meta Sekar Puji Astuti Mohon Tunggu... -

Pengarang buku "Apakah Mereka Mata-Mata?" yaitu buku mengenai kisah orang-orang Jepang di Indonesia sebelum perang (sebelum 1942). Penulis di beberapa kolom koran dan website.\r\n\r\nPengamat sejarah dan budaya. Khususnya wilayah Jepang dan Asia Tenggara. Mencoba untuk belajar apa saja. Saat ini sedang bermukim di Tokyo, Jepang, untuk melanjutkan studi serta mendampingi suami yang sedang ditugaskan di KBRI Tokyo, Jepang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengelilingi Jepang Selama 30 Menit

29 Agustus 2012   13:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:10 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi perkereta apian Jepang termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Jepang sangat bangga dengan teknologi dan pengaturan Shinkansen (kereta api cepat/bullet trainnya). Jepang dengan berani menyatakan bahwa shinkansen-nya merupakan teraman di dunia. Tidak pernah mengalami kecelekaan fatal dan menewaskan satu nyawa pun.

[caption id="attachment_195940" align="aligncenter" width="300" caption="Hayabusa. Salah satu shinkansen terbaru dan tercanggih Jepang."]

13462477301464196088
13462477301464196088
[/caption]

Kehidupan orang-orang Jepang tidak lepas dari kereta api, kecuali di daerah yang agak kurang terjangkau kereta api semacam Okinawa atau Hokkaido. Di kota-kota besar, kehidupan sehari-harinya “diwajibkan” akrab dengan kereta api. Terutama kehidupan sehari-hari di Tokyo. Konon kabarnya pengaturan kereta api di Tokyo merupakan salah satu pengaturan kereta api tersibuk dan terumit di dunia. Bayangkan saja ada sekitar 5 perusahaan kereta api (di atas tanah) yang dikelola pemerintah dan sekitar selusin perusahaan swasta. Dua kereta api bawah tanah yang dikelola pemerintah Tokyo dan setengah lusinan dikelola oleh swasta. Ini di luar shinkansen, di luar kereta api jalur-jalur khusus, misalnya monorail di Disney Land atau monorail antar bandara atau yang berjalan di daerah Odaiba yang bernama Yurikamome. Pengelolaan kereta api Jepang memang sungguh rumit.

Kehidupan Jepang yang sangat erat dengan transportasi dengan kereta api ini. Beberapa museum didirikan untuk mempelajari sejarah perkereta apian di Jepang. Salah satu terbesar adalah museum kereta api di Saitama. Banyak cara dilakukan untuk menikmati dan “enjoy” perjalanan kereta apinya. Termasuk salah satunya adalah menikmati ekiben di masing-masing stasiun. Ekiben adalah singkatan eki bento. Bento dalam bahasa Indonesia adalah bekal makanan karena makanan ini dijual di stasiun-stasiun di jalur kereta api. Ada juga sebagian yang dijual di dalam shinkansen.

1346246053842845804
1346246053842845804

1346247243225517148
1346247243225517148

Menikmati ekiben ini sangat menyenangkan karena kita bisa menikmati masakan khas di daerah tersebut. Misalnya di daerah Sendai yang terkenal adalah lidah bakar, maka makanan ekiben-nya juga lidah bakar. Di daerah lain seperti daerah Nagoya yang terkenal dengan unagi atau belut lautnya, maka ekibennya menggunakan unagi. Demikian di daerah Kobe yang terkenal daging sapinya maka dijual ekiben dengan berbahan daging sapi Kobe yang terkenal. Atau produk-produk pertanian atau perikanan yang lainnya. Jenis ikan yang terkenal di daerah-daerah tersebut juga menjadi ekiben andalan stasiunnya. Misalnya daerah yang terkenal dengan ikura (telur ikan) menampilkan ekiben ikura dan seterusnya.

1346246023288027350
1346246023288027350

Baru-baru ini di stasiun kereta api Tokyo diselenggarakan Ekiben Matsuri (Festival Ekiben). Stasiun kereta api yang didirikan pada tahun 1914 arsitek khas zaman Meiji yang meniru stasiun Amsterdam Centraal di Belanda ini akan menyeleseikan renovasinya pada tahun 2012 (tahun ini). Salah satu stasiun kereta api tersibuk di dunia ini memberikan kesempatan bagi penduduk Tokyo untuk menikmati ekiben di berbagai kota di Jepang. Seakan-akan kita berkeliling Jepang hanya dalam waktu 30 menit saja.

1346246038448830631
1346246038448830631

Tidak saja rasa saja yang ditampilkan dalam festival ini, namun keindahan dalam menghias juga kemasan menjadi kekuatan ekiben ini. Harga ekiben dijual sekitar 800 yen (80.000 rupiah) hingga 3.000 yen (300.000 rupiah). Karakter anime Jepang juga turut berpartisipasi dalam ekiben matsuri ini. Salah satu ekiben yang ditujukan anak-anak menggunakan tempat yang berbentuk Hello Kitty warna pink dan juga kantong kain berwarna biru bergambar Pokemon.

Tidak ketinggalan teknologi dan inovasi khas Jepang turut hadir dalam kesempatan ini. Beberapa kotak yang dijual untuk memanasinya hanya cukup menarik tali yang ada dan langsung kotak makanan akan dipanaskan secara otomatis tanpa memasukkan ke dalam microwave.

134624606631807867
134624606631807867

Keliling Jepang ala ekiben membawa kita ke dunia Jepang yang sangat tradisional sekaligus menikmati kecanggihan kereta api Jepang. Banzai!

Tokyo, 29 Agustus 2012

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun