Seperti yang saat ini sedang terjadi di Papua, dimana adanya kegiatan yang berniat memisahkan diri dari NKRI. Â Kegiatan ini timbul karena sikap koruptif yang sudah berakar dari mulai pimpinan tertinggi hingga tokoh publik yang seharusnya menjadi panutan masyarakat. Â Kita mendengar maupun membaca berita-berita di media massa bagaimana response salah satu pejabat yang mempertanyakan keputusan Pemerintah Pusat setelah menetapkan KKB sebagai organisasi teroris. Â Dan kita juga mendengar dan membaca di media massa bagaimana salah satu tokoh agama di Papua yang memperjual-belikan senjata kepada KKB tersebut. Â Bagaimana buruknya sikap koruptif tersebut, sampai-sampai mampu merongrong NKRI.
Semuanya ini terjadi karena sikap koruptif yang sudah menahun dan berakar di hampir setiap sendi kehidupan masyarakat. Â Tidak hanya di Papua, tetapi juga di banyak propinsi. Â Mau sampai kapan sikap koruptif ini terjadi ? Apakah akan terulang kejadian seperti hilangnya Kekaisaran Romawi yang pada saat itu merupakan negara adidaya di zamannya, yang akan menimpa NKRI ini ?
Sikap koruptif ini sangat sulit untuk dihilangkan sama sekali, sehingga harapan kita adalah bagaimana agar sikap koruptif tersebut dapat ditekan serendah-rendahnya. Â Masyarakat Indonesia tidaklah kekurangan dalam Pendidikan Agama, tetapi korupsi masih bertahan dengan kecenderungan meningkat dan meluas. Â Pendidikan Pancasila dan Budi Pekerti sepertinya yang harus lebih diintensifkan mulai dari pendidikan pra-dasar hingga ke perguruan tinggi. Â Semoga dengan mengintensifkan pendidikan tersebut dapat meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat bahwa dengan menjunjung tinggi kemanusiaan tanpa memandang perbedaan, maka sikap koruptif itu dapat ditekan seminimal mungkin, sehingga gerak kemajuan Bangsa Indonesia dapat terus berkelanjutan sehingga dapat mencegah potensi disintegrasi bangsa. -MIN-
