Mohon tunggu...
Mesa Indra Naiborhu
Mesa Indra Naiborhu Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Hukum, Management, dan Keuangan

Meminati bidang hukum, management, dan keuangan yang dapat dipergunakan untuk berbagi pengalaman.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kecenderungan Arah Perusahaan Pada Saat Menghadapi Kesulitan (3)

13 Mei 2021   23:59 Diperbarui: 13 Mei 2021   23:56 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

-sekilas menilai perusahaan secara umum dari sisi cash flow/arus kas)

Cash Flow (laporan arus kas)

Cash flow terdiri dari tiga bagian, yaitu cash flow yang diakibatkan oleh kegiatan operasional, cash flow yang diakibatkan oleh kegiatan investasi, dan cash flow yang diakibatkan oleh kegiatan pembiayaan.  Namun dari sisi penilaian keuangan perusahaan, menilai cash flow tidaklah terpaku dengan ketiga pembagian tersebut, karena penilaian hanya dilakukan untuk melihat ketersediaan dana perusahaan dalam membiayai kegiatan operasional.  Tujuan penilaian terhadap cash flow adalah untuk mengetahui posisi keuangan real suatu perusahaan setiap periodenya (misalnya selama periode 1 bulan, 3 bulan, dan seterusnya). 

Dalam menilai income statement, fokus yang diperoleh adalah efisiensi perusahaan dalam penggunaan biaya-biaya, baik biaya produksi, biaya pemasaran, biaya usaha, dan biaya lain-lainnya, serta berapa besar keuntungan yang diperoleh selama satu periode tertentu, tanpa dapat menilai apakah perusahaan tersebut masih memiliki ketersediaan dana atau tidak.  Sementara penilaian cash flow, bukanlah untuk melihat efisiensi maupun keuntungan perusahaan, tetapi ditujukan untuk melihat seberapa besar sisa dana yang tersedia untuk dapat digunakan dalam menjalankan usaha di periode berikutnya.

Dengan demikian dapat disebutkan bahwa penilaian terhadap cash flow hanyalah bertujuan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan masih memiliki sisa dana guna mempertahankan produksi dan operasional usaha, sehingga mampu mempertahankan bahkan meningkatkan skala usahanya, bukan melihat apakah perusahaan tersebut menguntungkan atau tidak.  Suatu perusahaan yang nilai cash flownya positif (berarti ada sisa dana setelah memperhitungkan semua pengeluaran) maka perusahaan tersebut akan mampu meneruskan kegiatan usahanya. 

Sebaliknya jika suatu perusahaan memiliki nilai cash flow negatif, maka untuk mempertahankan kegiatan usahanya perusahaan tersebut harus melakukan likuidasi asset (bukan likuidasi dalam pengertian disita, tetapi dalam pengertian dijual), menambah suntikan modal, atau menambah pinjaman.  Jika hal tersebut tidak dapat dilakukan, maka sebenarnya tinggal menunggu waktu saja perusahaan tersebut akan terhenti operasionalnya karena ketiadaan sumber dana untuk membiayai kegiatan selanjutnya.

Cash flow diperhitungan dari berapa besar perubahan yang terjadi dari tahun 1 ke tahun 2 dan sebaliknya.  Artinya kita menghitung selisih nilai dari tahun 1 dikurang tahun 2 dan tahun 2 dikurang tahun 1, tergantung bagian apa yang akan kita hitung.  Yang dimaksud dengan tahun 1 dan tahun 2 adalah tahun yang berurutan yang akan kita analisa (seperti laporan tahun 2020 dan 2021).  Laporan yang akan dihitung untuk dapat mendapatkan cash flow berasal dari balance sheet (neraca) dan income statement (laba-rugi), untuk laporan arus modal dianggap sudah terwakili pada balance sheet.

Balance sheet mencatat asset, utang, dan modal perusahaan pada satu tanggal tertentu.  Perhitungan yang akan dilakukan melalui balance sheet yang menghasilkan cash flow adalah dengan menghitung selisih balance sheet tahun 1 dan balance sheet tahun 2 dan sebaliknya.  Untuk kategori asset pada balance sheet pola menghitungnya adalah nilai masing-masing asset pada balance sheet tahun 1 dikurang dengan nilai-nilai asset pada balance sheet tahun 2.  Sementara untuk kategori utang pola menghitungnya adalah nilai-nilai utang pada balance sheet tahun 2 dikurang nilai-nilai utang pada balance sheet tahun 1.

Contoh perhitungan sederhana cash flow dapat dilihat pada table yang disajikan.  Pada table tersebut hanya diberikan beberapa contoh asset maupun utang dan cara menghitungnya akan sama dengan asset-aset lain pada balance sheet suatu per

usahaan.

Contoh pertama adalah AR (account receivable atau piutang dagang) yang bernilai negatif 290, hal ini menunjukkan bahwa piutang dagang mengalami kenaikan dari tahun 1 ke tahun 2, dimana kenaikan tersebut menyebabkan berkurangnya uang cash perusahaan.  Dapat dikatakan bahwa uang perusahaan yang tertahan sebagai piutang meningkat sebesar 290.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun