Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menakar Masa Depan Rumah Subsidi; Antara Harapan dan Realita

19 Juni 2025   08:56 Diperbarui: 19 Juni 2025   08:56 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harapan Rumah Subsidi Ideal; Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Di sudut kota yang semakin padat, di antara deretan rumah kecil yang berjajar rapi, seorang ibu muda bernama Lina berdiri di depan pintu rumahnya yang baru. 

Ia mengamati setiap sudut ruang, mencoba membayangkan bagaimana ia dan keluarganya akan menjalani hidup di dalam hunian 18 meter persegi---kecil, tetapi cukup untuk bernaung dari panas dan hujan. 

Sejenak, ia teringat akan mimpi memiliki rumah yang nyaman, layak huni, dan tetap terjangkau. Namun, apakah harapan itu sejalan dengan realitas rumah subsidi saat ini?

Mengapa Ukuran Rumah Subsidi Diperkecil?

Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mengusulkan perubahan pada program rumah subsidi dengan memperkecil ukuran hunian menjadi 18 meter persegi di atas tanah 25 meter persegi. 

Alasannya? Dengan ukuran lebih kecil, cicilan bulanan bisa ditekan hingga Rp 600 ribu, membuat kepemilikan rumah semakin mudah dijangkau oleh masyarakat berpenghasilan rendah. 

Namun, kritik bermunculan dari berbagai kalangan, terutama generasi muda, yang menyebutnya sebagai "Subsi-DIE"---menyiratkan bahwa rumah subsidi seharusnya menjadi solusi jangka panjang, bukan sekadar tempat tinggal sementara yang kurang nyaman.

Dampak Sosial Rumah Subsidi Kecil

Meskipun tujuan utama dari kebijakan ini adalah agar lebih banyak orang bisa memiliki rumah, beberapa aspek sosial perlu dipertimbangkan:

1. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan  

   Studi menunjukkan bahwa ruang hunian yang terlalu kecil dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Keluarga yang tinggal di ruang sempit sering menghadapi kurangnya privasi, yang dapat memengaruhi keharmonisan rumah tangga.

2. Overcrowding dan Kemungkinan Kawasan Kumuh  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun