Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Jika Sesuatu Gratis, Maka Anda Bukan Pelanggan, tapi Produk yang Dijual

8 Juni 2025   08:32 Diperbarui: 8 Juni 2025   09:23 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Menyibak Realitas Ekonomi Berbasis Data di Era Digital

"Gratis itu menggoda. Tapi kadang, harga termahal adalah yang tak terlihat."

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa layanan seperti media sosial, mesin pencari, atau aplikasi cuaca bisa Anda nikmati tanpa membayar sepeser pun? 

Apakah benar-benar gratis? Ataukah sebenarnya kita sedang membayar---bukan dengan uang, tapi dengan data pribadi dan perhatian kita?

Pernyataan tajam "Jika sesuatu gratis, berarti kamu bukan pelanggan, tapi produk yang dijual" bukan sekadar kutipan sinis dari film dokumenter The Social Dilemma---melainkan realitas ekonomi digital yang kian mengakar di kehidupan kita.

Babak Awal: Saat "Gratis" Menjadi Mata Uang Baru

Dulu, saat kita menggunakan produk atau jasa, hubungan antara produsen dan konsumen sangat jelas: Anda membeli, mereka menjual. 

Namun kini, kita masuk ke dalam model bisnis baru. Produk digital seperti Facebook, Google, TikTok, bahkan aplikasi game dan filter kamera tampaknya gratis. Tapi dibalik layar, kita sedang menjual sesuatu yang sangat berharga: perilaku digital kita.

Menurut laporan Statista, industri periklanan digital global meraup lebih dari $600 miliar USD pada 2023, sebagian besar dari iklan yang ditargetkan berdasarkan perilaku pengguna. Di balik kenyamanan itu, platform ini mengumpulkan data lokasi, riwayat pencarian, waktu penggunaan aplikasi, hingga pola tidur.

Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 
Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Copilot.Microsoft.AI 

Bagaimana Kita Menjadi Produk?

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun