Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

KFC Tutup, CFC Tumbuh; Ketika Brand Lokal Mengungguli Brand Global

20 Mei 2025   20:45 Diperbarui: 20 Mei 2025   20:45 52425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi; Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 

Suatu sore di tengah gerimis, saya melintasi pusat perbelanjaan lama di Jakarta Selatan. Sebuah pemandangan menarik perhatian: gerai KFC tutup, pintunya digembok, dan papan logonya mulai kusam.

Di kaca tertempel kertas pengumuman sederhana: "Mohon maaf, gerai ini sudah tidak beroperasi."

Saya tertegun. Gerai ini dulunya ramai dikunjungi, menjadi tempat langganan makan siang keluarga dan para pekerja kantoran di sekitarnya.

Namun beberapa hari kemudian, saya menyaksikan hal sebaliknya di daerah Ciputat.
Sebuah gerai CFC (California Fried Chicken) baru saja buka, lengkap dengan spanduk "Promo Grand Opening - Ayam Kombo Hemat Rp19.900!"

Antreannya mengular, sebagian besar anak-anak muda, ojek online, hingga ibu rumah tangga yang membawa anak-anak.

Saya pun bertanya dalam hati:
Mengapa CFC, merek lokal yang dulu hampir tenggelam, kini justru menggeliat dan berkembang di saat KFC menutup banyak gerai?

Tahun Berdarah Bagi KFC

KFC di Indonesia dikelola oleh PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), dan tahun 2024 bukan sekadar tahun sulit, tapi tahun berdarah bagi perusahaan ini.

Kerugian FAST membengkak menjadi Rp796,71 miliar, naik drastis 91,67% dari tahun 2023 yang sudah rugi Rp415,64 miliar.
Pendapatan juga anjlok: dari Rp5,93 triliun (2023) menjadi hanya Rp4,87 triliun (2024) atau turun 17,84%.

Penurunan ini merata di semua lini:

  • Makanan dan minuman: Rp5,9 triliun Rp4,85 triliun
  • Komisi atas penjualan konsinyasi: Rp24 miliar Rp19,57 miliar
  • Pendapatan layanan antar: Rp2,73 miliar Rp1,91 miliar

Tak hanya itu, perusahaan juga memangkas jumlah karyawan secara besar-besaran, yakni sebanyak 2.883 orang sepanjang 2024.
(Sumber: CNN Indonesia, DetikFinance, Kontan, Bisnis.com)

Sementara Itu, CFC Makin Percaya Diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun