Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serial Kedaulatan Digital dan Sistem Pembayaran Nasional (Pengantar)

23 April 2025   12:41 Diperbarui: 23 April 2025   12:41 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi,  Sumber: Dokumentasi pribadi Merza Gamal diolah dengan Generative AI 


Menjaga Kendali di Tengah Tekanan Global

Di tengah arus deras digitalisasi global dan ketegangan geopolitik yang memanas, Indonesia berada pada simpang jalan penting: antara kemandirian dan ketergantungan. Salah satu arena pertarungan itu adalah sistem pembayaran nasional.

QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan GPN (Gerbang Pembayaran Nasional) bukan sekadar alat transaksi. Keduanya merupakan pilar utama dari upaya Indonesia untuk menguasai sistem keuangan digitalnya sendiri---tanpa harus terlalu bergantung pada jaringan dan sistem pembayaran asing seperti Visa, Mastercard, atau PayPal.

Namun belakangan ini, langkah Indonesia tersebut mulai mengundang perhatian, bahkan kegelisahan, dari pihak luar. Dalam salah satu sesi negosiasi bilateral yang seharusnya membahas isu dagang dan tarif, delegasi Amerika Serikat secara mengejutkan turut menyoroti QRIS dan GPN. 

Mereka mempertanyakan standar sistem pembayaran kita---sebuah sinyal yang dibaca sebagian analis sebagai bentuk tekanan halus terhadap kedaulatan digital Indonesia.

Tak berhenti di situ, pada 2 April 2025, Presiden Donald Trump kembali menggebrak dunia dagang dengan kebijakan kenaikan Bea Masuk Impor (BMI) terhadap produk dari hampir seluruh mitra dagangnya, termasuk Indonesia. Ini bukan hanya soal defisit perdagangan atau angka neraca dagang semata. 

Di balik layar, ada kekhawatiran AS bahwa negara-negara seperti Indonesia mulai mengatur lalu lintas keuangannya sendiri dan tak sepenuhnya lagi memberi jalan lebar pada kepentingan bisnis digital Amerika.

Apa yang Akan Anda Temukan dalam Serial Ini?

Serial ini akan membawa pembaca menyusuri lapisan demi lapisan isu yang mengemuka---dari QRIS di warung kopi, hingga negosiasi dagang tingkat tinggi di Washington. Disampaikan dengan gaya ringan, bernapas cerita, namun tetap tajam dan berdasar data.

  1. Bagian 1 -- QRIS dan GPN: Simbol Kedaulatan Digital Indonesia
    Mengupas asal-usul, tujuan, dan makna strategis sistem pembayaran nasional yang kita bangun sendiri.

  2. Bagian 2 -- Ketegangan Global: Perdagangan Bebas, Proteksionisme, dan Kekuatan Besar
    Menelaah sikap agresif Trump dan Navarro dalam memproteksi ekonomi AS, serta dampaknya bagi Indonesia dan dunia.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun