Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengoptimalkan Teknologi dan Kemanusiaan pada Manajemen SDM

6 Maret 2025   21:04 Diperbarui: 6 Maret 2025   21:04 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, Sumber: Dokumentasi Merza Gamal diolah dengan Generative AI

Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan akan menghadapi transformasi besar yang menuntut keseimbangan antara teknologi dan pendekatan yang berpusat pada manusia.

Dengan perubahan dinamika kerja dan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), organisasi dituntut untuk menciptakan lingkungan kerja yang adaptif, kolaboratif, dan memperhatikan kebutuhan manusia.

Masa depan ini akan ditandai oleh peningkatan keterlibatan, pengembangan, kepuasan, dan produktivitas karyawan, serta alokasi keterampilan yang lebih fleksibel dan kepemimpinan yang berorientasi pada manusia.

Keterlibatan, Pengembangan, dan Kepuasan Karyawan

Pengalaman kerja yang dipersonalisasi menjadi kunci dalam menjaga motivasi dan retensi karyawan. Dengan dukungan AI, perusahaan dapat menyediakan pembelajaran berkelanjutan berbasis kebutuhan individu dan strategi bisnis, memastikan bahwa pengembangan keterampilan sejalan dengan tujuan organisasi.

Selain itu, keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi (work-life balance) semakin menjadi perhatian utama demi mendukung kesehatan mental dan kepuasan karyawan.

Teknologi memungkinkan perusahaan mencocokkan keterampilan karyawan dengan proyek bernilai tinggi secara lebih efisien. Model kerja berbasis proyek membuka peluang mobilitas internal yang lebih dinamis, memungkinkan karyawan mengembangkan potensi mereka di berbagai bidang tanpa terikat pada satu posisi tetap.

Pemimpin masa depan dituntut untuk lebih proaktif dalam membimbing, menginspirasi, dan menciptakan budaya kerja yang sehat. Dengan memanfaatkan teknologi untuk mengurangi beban administratif, para pemimpin dapat lebih fokus pada pengembangan tim dan membangun hubungan yang lebih erat dengan karyawan.

AI bukan sekadar alat otomatisasi, tetapi mitra strategis dalam membangun SDM yang adaptif dan berorientasi masa depan. Berikut tiga konsep utama penerapan AI dalam manajemen SDM:

  1. AI sebagai Mesin Pembinaan untuk Kinerja Optimal: AI mampu menganalisis data seperti KPI, interaksi pelanggan, dan umpan balik karyawan untuk memberikan pembinaan yang dipersonalisasi. Pendekatan berbasis data ini membantu karyawan mengatasi kesenjangan keterampilan dengan lebih cepat, sementara pemimpin dapat lebih proaktif dalam mendukung pertumbuhan tim.
  2. Agen AI untuk Otomatisasi Tugas SDM: Tugas administratif yang repetitif seperti penilaian kompensasi, pemantauan regulasi ketenagakerjaan, dan pembuatan deskripsi pekerjaan dapat dikelola oleh AI. Dengan demikian, profesional SDM dapat lebih fokus pada pengambilan keputusan strategis dan peningkatan pengalaman karyawan.
  3. Pasar Peluang untuk Fluiditas Talenta: AI membantu mencocokkan keterampilan karyawan dengan peluang kerja internal, memastikan talenta dimanfaatkan secara optimal. Dengan insight berbasis data tentang kebutuhan tenaga kerja di masa depan, organisasi dapat lebih siap menghadapi perubahan bisnis.

Implementasi Teknologi dalam Manajemen SDM: Studi Kasus

Berbagai perusahaan global telah sukses mengadopsi teknologi dalam manajemen SDM, membuktikan efektivitas dan efisiensi pendekatan ini:

  • Unilever menggunakan platform AI untuk menilai keterampilan dan kecocokan kandidat, mengurangi waktu rekrutmen hingga 50% dan meningkatkan kualitas perekrutan.
  • Orbit Future Academy dan AWS meluncurkan program pelatihan komputasi awan "AWS re/Start" di Indonesia, membantu individu membangun keterampilan dan menghubungkan mereka dengan peluang kerja.
  • Projects.co.id menyediakan marketplace digital yang menghubungkan pemberi kerja dengan pekerja lepas, mendukung fleksibilitas dan mobilitas tenaga kerja.
  • Johnson & Johnson menggunakan AI untuk menilai dan merencanakan kebutuhan keterampilan, meningkatkan kapabilitas tenaga kerja secara efisien.
  • IBM memanfaatkan chatbot AI dalam proses rekrutmen, memberikan panduan real-time dan meningkatkan pengalaman kandidat.

Menuju Masa Depan yang Lebih Adaptif dan Manusiawi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun