Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Mendorong Pendidikan Kebijakan di Era AI dalam Menyambut Hari Santri Nasional dan Ulang Tahun ke-16 Kompasiana

22 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 22 Oktober 2024   20:42 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal & IG Kompasiana

Hari ini, tanggal 22 Oktober, kita memperingati Hari Santri Nasional. Pada hari yang sama juga merupakan ulang tahun ke-16 Kompasiana. Kedua peringatan ini, meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda, memiliki benang merah yang sama---yakni peran penting komunitas dalam membangun nilai-nilai kebijaksanaan dan kontribusi terhadap bangsa.

Di tengah era kecerdasan buatan (AI=Artificial Intelligence) yang semakin dominan, baik santri maupun Kompasianer memiliki kesempatan untuk berperan dalam mendorong pendidikan kebijaksanaan, yang semakin penting dalam menghadapi tantangan zaman modern.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, terutama kecerdasan buatan, manusia tidak hanya dihadapkan pada inovasi yang mengubah cara kita bekerja dan hidup, tetapi juga pada tantangan moral dan etika yang memerlukan kebijaksanaan dalam menghadapinya.

Pendidikan kebijaksanaan menjadi kunci dalam menjembatani inovasi teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan. Bagaimana santri dan Kompasianer dapat berperan dalam konteks ini? Inilah yang akan kita eksplorasi dalam peringatan dua momen penting ini.

Peran Santri dalam Sejarah dan Era AI

Hari Santri Nasional diperingati setiap tahun untuk mengenang peran besar para santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945, memobilisasi ribuan santri untuk terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, khususnya dalam pertempuran di Surabaya.

Sejarah panjang ini memperlihatkan bahwa santri tidak hanya fokus pada pendidikan agama, tetapi juga pada kepedulian sosial dan politik bangsa.

Di era kecerdasan buatan saat ini, santri menghadapi tantangan baru. Pendidikan kebijaksanaan yang diajarkan di pesantren---melalui pemahaman agama, etika, dan moral---bisa menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan AI yang tidak memiliki dimensi etis.

Di satu sisi, santri perlu menguasai teknologi untuk bersaing di dunia yang semakin digital. Di sisi lain, mereka juga perlu mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan yang dibutuhkan untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan tujuan yang lebih besar, yaitu kesejahteraan masyarakat.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Santri memiliki peran strategis dalam menjembatani teknologi dan nilai-nilai moral. Dalam penggunaan AI, misalnya, mereka dapat menjadi pionir etika digital, memastikan bahwa inovasi teknologi tidak hanya sekedar alat ekonomi tetapi juga berfungsi untuk memperkuat nilai-nilai sosial dan keagamaan yang positif.

Kompasiana dan Literasi Digital di Era Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun