"Barang siapa yang menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan dunia orang mukmin, maka Allah akan menghilangkan kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari kiamat. Barang siapa yang memberi kemudahan orang yang kesulitan, maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat." (HR. Muslim)
Kehidupan ini terkadang dipenuhi dengan kesulitan dan tantangan yang dapat melanda siapa saja. Namun, dalam ajaran agama Islam, ada hadis yang menginspirasi kita untuk saling peduli dan menjauhkan sikap egois agar dapat hidup dengan lebih bermakna dan berdampak positif.
Hadis yang ditegaskan dalam riwayat Muslim tersebut di atas mengingatkan kita akan pentingnya membantu menghilangkan kesulitan sesama mukmin. Allah SWT menjanjikan bahwa jika kita mampu mengurangi penderitaan dan kesulitan yang dialami oleh sesama di dunia ini, maka Allah pun akan mengurangi penderitaan kita di Hari Kiamat kelak.
Tindakan konkret yang dapat kita lakukan adalah memberikan bantuan kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan, baik secara materi maupun emosional. Membantu mereka dalam tugas-tugas sehari-hari, memberikan dukungan moral, atau bahkan berbagi pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki.
Namun, tidak hanya membantu orang yang sedang dalam kesulitan, kita juga diajarkan untuk memberikan kemudahan kepada mereka yang mengalami kesulitan. Allah SWT menjanjikan bahwa jika kita memberi kemudahan kepada orang yang kesulitan, baik di dunia maupun di akhirat, Allah pun akan memberikan kemudahan bagi kita.
Salah satu cara untuk memberikan kemudahan adalah dengan menjadi orang yang adil dan berbuat baik dalam setiap aspek kehidupan. Menjaga integritas dalam pekerjaan, berlaku adil dalam hubungan bisnis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan sosial.
Selain itu, kita juga dapat berperan aktif dalam upaya sosial. Terlibat dalam organisasi atau gerakan sosial yang berperan dalam mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat. Bekerja sama untuk mengurangi kemiskinan, membantu korban bencana alam, atau mendukung inisiatif pemberdayaan ekonomi bagi kelompok rentan.
Mengimplementasikan ajaran hadis ini juga berarti menjauhkan sikap egois. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita tergoda untuk memprioritaskan kepentingan diri sendiri dan melupakan kebutuhan orang lain. Namun, dengan menjauhkan ego dan melihat kebutuhan orang lain dengan jelas, kita dapat merespons dengan cara yang paling efektif.
Dengan menerapkan nilai-nilai saling peduli dan menjauhkan ego dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, berempati, dan saling mendukung. Tidak hanya itu, kita juga akan mengembangkan diri secara pribadi dan mencapai pencerahan spiritual yang lebih dalam.
