Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Tradisi Pengantin Sahur yang Unik di Indragiri Hilir-Riau

7 April 2023   06:18 Diperbarui: 7 April 2023   06:22 3023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:  Tradisi Pengantin Sahur yang Unik di Indragiri Hilir-Riau (Sumber Photo: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau terdapat tradisi unik dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain puasa dan ibadah lainnya, masyarakat di daerah tersebut juga memiliki tradisi pengantin sahur yang cukup terkenal. Dalam tradisi ini, sepasang pengantin laki-laki yang diarak dengan pakaian pengantin layaknya sepasang pengantin betulan.

Asal-usul tradisi pengantin sahur di Indragiri Hilir tidak dapat dipastikan dengan pasti, namun diyakini sudah ada sejak lama. Beberapa orang menyebutkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak tahun 1960-an atau 1970-an. Tradisi pengantin sahur di Indragiri Hilir ini pertama kali muncul di dua desa, yakni Desa Pulau Palas dan Desa Sungai Luar. Namun, saat ini tradisi ini telah menyebar ke beberapa daerah di sekitar Indragiri Hilir dan bahkan ke daerah lain seperti Tanjung Jabung Timur, Jambi.

Meskipun tradisi ini disebut sebagai pengantin sahur, namun arak-arakan pengantin ini sebenarnya lebih ditujukan untuk meriahkan bulan Ramadhan daripada hanya sekedar sahur. Acara ini biasanya digelar setiap Jumat malam selama bulan Ramadhan, belakangan juga digelar saat malam minggu di beberapa desa.

"Pengantin" diarak bersama gerobak kecil yang telah diberi roda dihias menjadi tempat pelaminan dengan hiasan pernak pernik lampu warna, dan daya listrik untuk lampu disalurkan lewat genset yang posisi di belakang gerobak pengantin. Pengantin sahur yang diarak dalam tradisi ini bukanlah sepasang pria dan wanita, namun keduanya laki-laki. Namun, salah satu di antara mereka didandani layaknya pengantin wanita.

Setiap pasangan pengantin diarak di atas gerobak kecil dan dirias cantik oleh bidan pengantin dengan mengenakan baju pengantin. Selama arak-arakan, pengantin ini dikelilingi oleh ribuan masyarakat yang berada di sepanjang jalan yang dilalui.

Image: Tradisi Pengantin Sahur yang Unik di Indragiri Hilir-Riau (Sumber Photo: kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Image: Tradisi Pengantin Sahur yang Unik di Indragiri Hilir-Riau (Sumber Photo: kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Selain di Desa Pulau Palas dan Desa Sungai Luar, tradisi pengantin sahur juga dilakukan di beberapa desa lain di Indragiri Hilir, seperti Desa Pematang Duku, Desa Pematang Reba, dan Desa Karya Indah.

Nilai budaya dalam tradisi ini sangat kuat. Tradisi pengantin sahur ini bukan hanya merupakan media hiburan, tetapi  dianggap sebagai wujud solidaritas atas sesama masyarakat, sikap gotong royong, dan juga wahana pemersatu masyarakat. Selain itu, tradisi ini menjadikan bulan Ramadan lebih semarak dan penuh kegembiraan.

Tak hanya di Indragiri Hilir, beberapa desa di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi yang berbatasan dengan Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau juga memiliki tradisi pengantin sahur yang mirip. Namun, di Tanjung Jabung Timur, pengantin yang dirias benar-benar pasangan laki-laki dan perempuan, sementara di Indragiri Hilir, pengantin yang dirias adalah sepasang laki-laki, satu orang diantaranya dirias seperti perempuan.

Pada tahun 2020, tradisi pengantin sahur di Indragiri Hilir sempat terganggu karena pandemi COVID-19 yang mengharuskan pembatasan sosial. Namun, pada tahun 2021-2022, tradisi ini kembali dilakukan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun