Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency Artikel Utama

Mekanisme Bukti Kepemilikan Cryptocurrency Melalui Blockchain

9 Januari 2023   12:51 Diperbarui: 2 Februari 2023   13:30 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi blockchain. (sumber: Getty Images/iStockphoto/Peshkov) 

Node harus memverifikasi dan mengonfirmasi keabsahan data baru berdasarkan izin atau insentif ekonomi saat data baru ditambahkan ke jaringan. Proses itu merupakan mekanisme konsensus. 

Blok baru dibuat dan dilampirkan ke rantai (chain). Selanjutnya, semua node diperbarui untuk mencerminkan buku besar blockchain.

Protokol konsensus memiliki banyak tipe. Sebagian besar cryptocurrency menggunakan "Proof of Work" sebagai mekanisme konsensus pada saat ini. 

Cryptocurrency berbasis Ethereum dialihkan ke protokol "Proof of Stake" pada bulan September 2022, dalam acara yang sangat dipublikasikan yang dikenal sebagai "The Merge".

Proof of Stake (PoS) adalah protokol konsensus dalam blockchain yang baru. PoS adalah cara untuk memutuskan pengguna atau pengguna mana yang memvalidasi blok transaksi baru dan mendapatkan reward karena melakukannya dengan benar.

Protokol blockchain memberi pedagang insentif untuk memvalidasi transaksi dengan memberi mereka cryptocurrency untuk setiap validasi yang benar. 

Sebagai perlindungan terhadap penipuan, protokol Proof of Stake mengharuskan pedagang untuk "mempertaruhkan" sebagian mata uang kripto mereka sebagai jaminan, dan kemudian dikunci dalam deposit. 

Image: Cryptocurrency melalui blockchain (File by Merza Gamal, photo-photo dari Forbes)
Image: Cryptocurrency melalui blockchain (File by Merza Gamal, photo-photo dari Forbes)

Jika seorang trader menambahkan transaksi ke blockchain yang dianggap tidak valid oleh validator lain, maka trader tersebut dapat kehilangan sebagian dari apa yang mereka pertaruhkan.

Untuk menentukan berapa banyak validator yang dapat dipertaruhkan, biasanya ditetapkan batas bawah. Setelah batas terlampaui, validator dapat mempertaruhkan seberapa banyak transaksi yang diinginkan. Semakin banyak trader mempertaruhkan transaksinya, maka akan semakin besar kemungkinan mereka dipilih oleh algoritme.

Contoh sederhana mengilustrasikannya: misalnya ada perubahan baru pada blockchain yang memerlukan verifikasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun