Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengenal Apa Itu Resesi

5 Januari 2023   07:01 Diperbarui: 5 Januari 2023   08:37 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Katan para pakar tahun 2023 akan terjadi depresi akibat resesi yang hebat (Diolah Merza Gamal dari Penguin Publishing dan istockphoto)

Salah satu cara untuk bersiap menghadapi resesi adalah dengan melakukan beberapa pekerjaan persiapan sekarang untuk masa resesi berikutnya, kapan pun itu datang. Hal tersebut menuntut kita memiliki perencanaan skenario, menyusun strategi manajemen risiko, meningkatkan proses agility perusahaan, dan memastikan organisasi memiliki metrik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) yang kokoh.

Sebuah institusi atau perusahaan memiliki tanggung jawab kepada orang yang mereka pekerjakan, dan juga kepada masyarakat pada umumnya. Organisasi yang memberhentikan insan perusahaan akan merasakan reaksi balik dari masyarakat, pelanggan, politisi, dan pekerja. Terjadinya resesi akan meningkatkan tuntutan masyarakat agar bisnis dan pemerintah menjalankan fungsinya secara bertanggung jawab.

Ketika resesi terjadi, PHK banyak dilakukan oleh banyak perusahaan. Akan tetapi, PHK tidak serta merta menghemat dan mengurangi biaya lainnya. Riset McKinsey selama dua tahun dengan bisnis manufaktur besar di berbagai sektor menunjukkan bahwa metode pengurangan biaya tradisional (seperti PHK) hanya menghemat sekitar 2 persen biaya, sementara alat digital dan analitik dapat mengurangi biaya hingga 5 persen.

Resesi memang menuntut perubahan. Salah satu cara perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab mereka kepada para insannya adalah dengan berinvestasi dalam melatih kembali (reskilling) tenaga kerja yang ada untuk memenuhi persyaratan organisasi yang berubah.

Menurut penelitian McKinsey tentang bagaimana nasib berbagai perusahaan selama resesi yang hebat, ternyata beberapa perusahaan secara signifikan lebih tangguh daripada yang lain. Mereka telah memiliki kinerja yang luar biasa dan tetap mampu memberikan deviden kepada pemegang saham. Lantas, apa yang dilakukan perusahaan tangguh secara berbeda?

Perusahaan-perusahaan yang menunjukkan ketahanan selama Resesi Hebat berfokus pada peningkatan margin selama resesi dengan melakukan pemotongan biaya operasional proaktif. Sebaliknya, perusahaan yang kurang tangguh menunda hal tersebut hingga resesi berlalu. Perusahaan yang tangguh juga cenderung melepaskan diri dari bagian organisasi yang berkinerja buruk. Dengan demikian, mereka  dapat melakukan investasi kembali dengan cara yang mencerminkan parameter ekonomi baru.

Investasi yang berkelanjutan bisa menakutkan dalam resesi. Perusahaan yang berinvestasi di kantong-kantong permintaan yang diketahui telah menunjukkan ketahanan saat terjadinya penurunan.

Resesi dapat dimanfaatkan dengan mengawasi peluang yang muncul saat pesaing melakukan kesalahan langkah. Mengambil aset yang dilepaskan dan talent yang di PHK oleh kompetitor memungkinkan perusahaan untuk mengambil sikap proaktif dalam resesi. Hal tersebut merupakan posisi kekuatan perusahaan yang berhasil dan sukses melewati masa-masa krisis saat resesi hebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun