Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kepemimpinan yang Dibutuhkan Perusahaan untuk Menjadi Software Company

19 Desember 2022   07:08 Diperbarui: 19 Desember 2022   07:09 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Kepemimpinan yang Dibutuhkan Perusahaan untuk Menjadi Software Company (by Merza Gamal)

Saat ini perusahaan-perusahaan yang sukses bertindak layaknya software company. Kesuksesan perusahaan-perusahaan tersebut, menurut penelitian McKinsey berdasarkan pengalaman dalam mendampingi banyak korporasi dunia, sepertiga hingga setengah dari tim kepemimpinan merupakan ahli software yang mendalam.

Di jajaran BOD, setidaknya terdapat dua direktur dengan pengalaman perangkat lunak yang terus menekan manajemen dengan memantau kemajuan terhadap KPI software tertentu. Di lapangan ditemukan CEO dari satu perusahaan merasa terdorong untuk menyalakan api di bawah kemajuan yang muncul dalam perangkat lunak ketika salah satu anggota BOD yang berpengaruh menambahkan tinjauan bisnis perangkat lunak ke agenda teratas di setiap rapat BOD.

Pada banyak perusahaan terkemuka, bawahan langsung CEO mencakup visioner teknologi dan ilmuwan Artificial Intelligence untuk merangsang pemikiran dan mendorong organisasi. Selain mempekerjakan pemimpin software, sebagian besar perusahaan harus mendidik tim senior mereka yang sudah ada dengan melewati sesi pelatihan dasar dan mengunjungi start-up.

 Pembelajaran nyata berasal dari membangun hubungan dan berinteraksi secara dekat dengan perusahaan software. Beberapa perusahaan mendapatkan keahlian baik dengan mengundang para pemimpin software untuk bergabung dengan BOD mereka.

Misalnya, bank Amerika Latin, Ita Unibanco, mendirikan ruang untuk inkubator informal yang  terdiri dari 120 perusahaan rintisan. Chief information officer (CIO) mereka memuji jaringan informal yang bermunculan antara bank dan perusahaan rintisan ini sebagai alat dalam meningkatkan IQ software bank.

Komunikasi terkait strategi, proposisi nilai, dan kemajuan bisnis software dilakukan secara konsisten. Salah satu tantangannya adalah melakukannya dengan cara yang memprioritaskan bisnis software sekaligus menjaga bisnis inti dan orang-orangnya tetap berkinerja dan merasa dihargai.

Komunikasi  akan memperkuat gagasan bahwa semua insan perusahaan, baik dalam bisnis software maupun bisnis inti, adalah bagian dari satu budaya. Misalnya, semua insan perusahaan di Keysight Technologies, pemimpin dalam pengujian dan pengukuran elektronik, memiliki porsi tertentu dari gaji mereka yang terkait dengan keseluruhan kinerja perusahaan. CEO yang sukses melakukan kesengajaan untuk menghabiskan waktu bersama para leader dalam bisnis warisan dan memastikan bahwa prioritas mereka terus mendapat tempat di puncak agenda perusahaan.

Komunikasi eksternal tentang upaya perangkat lunak sama pentingnya, terutama mengingat dampak inisiatif software pada penilaian. Para investor saat ini,  mengajukan setengah dari semua pertanyaan kepada CEO  pada panggilan investor adalah tentang bisnis software baru perusahaan.

Bisnis yang berpusat pada software bisa menjadi waralaba yang sangat berharga, tetapi membutuhkan investasi yang berkelanjutan. Sebagian besar bisnis baru ini perlu menginvestasikan rata-rata 25 sampai 35 persen dari pendapatan selama tiga sampai lima tahun sebelum mereka mulai menghasilkan keuntungan.

Banyak perusahaan beralih ke akuisisi untuk mempercepat prosesnya, mengingat persyaratan pengeluaran operasional yang signifikan untuk mempertahankan tingkat investasi. Misalnya, perusahaan TI Hexagon mengakuisisi lebih dari 25 perusahaan software selama sepuluh tahun. Dalam banyak kasus, satu akuisisi besar adalah kunci untuk mempercepat pengembangan bisnis yang berpusat pada software. Pengalaman McKinsey dalam mendampingi perusahaan dalam akuisisi software yang besar seringkali merupakan indikator kunci keberhasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun