Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menerawang Ekonomi Baru Pasca Depresi 2023

8 Desember 2022   15:49 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:07 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Menerawang  Ekonomi Baru Pasca Depresi 2023 (Photo by Merza Gamal)

Sejak krisis pandemi Covid-19 hampir tiga tahun berselang, terjadi perkembangan siklus bisnis yang mengerikan kombinasi dari pandemi global yang diperparah oleh kelangkaan energi, inflasi yang cepat, dan ketegangan geopolitik yang memuncak. Kondisi tersebut membuat orang bertanya-tanya kepastian apa yang tersisa. Ancaman depresi 2023 membayang di depan mata.

Peristiwa hari ini bahkan mungkin terasa seperti sekelompok gempa bumi yang membentuk kembali dunia kita. Belajar dari sejarah, sebenarnya "gempa ekonomi" serupa telah terjadi di masa lalu. Beberapa kejadian yang dicatat sejarah adalah: setelah Perang Dunia II (1944-1946), selama periode sekitar krisis minyak (1971--1973), dan pada saat pecahnya Uni Soviet (1989--1992).

Sebagaimana gempa sungguhan, masing-masing peristiwa tersebut mengubah lanskap global dengan pelepasan tiba-tiba kekuatan dasar yang kuat yang telah terbentuk di sekitar garis patahan seiring waktu. "Gempa-gempa ekonomi" yang berlangsung selama beberapa tahun pada setiap peristiwa, masing-masing mengantarkan era baru, yakni: Boom Pascaperang (1944--1971), Era Perselisihan (1971--1989), dan Era Pasar (1989--2019).

Mungkinkah kondisi saat ini merupakan pertanda  akan terjadinya kembali gempa ekonomi?

Kondisi saat ini, mengingatkan para pengamat dan pelaku ekonomi yang mengalami guncangan minyak di awal 1970-an, memiliki fitur yang sama, yakni terjadinya krisis energi, guncangan pasokan negatif, kembalinya inflasi, era moneter baru, meningkatnya pernyataan geopolitik multipolar, persaingan sumber daya, yang mengakibatkan perlambatan produktivitas di dunia Barat.

Setelah itu datang gempa susulan dalam banyak gelombang dan membutuhkan waktu hampir 20 tahun untuk menyelesaikannya. Mengembalikan stabilitas membutuhkan investasi untuk membangun kemandirian energi oleh negara-negara non-OPEC. Untuk menjaga stabilisasi moneter Federal Reserve AS memberlakukan  agar keluar dari resesi. Disamping itu, ada kemauan politik yang kuat yang dipersonifikasikan oleh Ronald Reagan, Margaret Thatcher, dan Deng Xiaoping untuk membangun era baru ekonomi pasca depresi.

Namun demikian, ada perbedaan antara kondisi yang terjadi saat ini dengan gempa ekonomi  di awal tahun 1970-an. Keadaan sekarang bisa dibilang memperbesar alasan kekhawatiran berbagai pihak. Dunia saat ini jauh lebih terjalin secara global, didukung secara finansial, dan dibatasi oleh karbon. Apakah kita bisa berbuat lebih baik dan menulis narasi kemajuan baru lebih cepat daripada peristiwa 1970-an tersebut?

Peritiwa yang terjadi saat ini juga berbeda dengan guncangan lainnya seperti krisis keuangan Asia pada tahun 1997, dot-com bust pada tahun 2000, dan krisis keuangan global pada tahun 2008. Peristiwa-peristiwa tersebut, sebagian besar, berada pada sisi permintaan dan terjadi pada suatu wilayah atau sektor. Namun yang terjadi hari ini, kita menghadapi krisis sisi penawaran, yang secara inheren bersifat fisik daripada psikologis, dengan latar belakang lanskap geopolitik yang berubah dan krisis tersebut perlu diselesaikan terlebih dahulu.

Dan, yang penting untuk diketahui, bahwa  gempa ekonomi hari ini sebagian besar datang sebagai kejutan, mengguncang dunia setelah era 30 tahun yang relatif tenang. Era baru setelah gempa ekonomi ini berakhir harus dimulai dari titik yang berbeda secara fundamental dari era sebelumnya.

Kesenjangan yang terjadi pada pergantian tahun 1990-an memiiki kesenjangan yang jauh lebih jelas antara dunia maju dan berkembang. Populasi besar yang miskin energi dan sumber daya terjadi saat itu. Kemudian, lebih banyak orang yang tinggal di daerah pedesaan (atau di luar orbit pasar dan modal global), lebih banyak orang yang tidak berpendidikan, dan terputus antara satu sama lain dan dari kurang mendapatkan informasi dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun