Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pandemi Mendorong Kebiasaan "Conscious Eating" Kebanyakan Orang

7 Oktober 2022   20:21 Diperbarui: 14 Oktober 2022   18:15 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi makan dengan teman. (sumber: seb_ra via kompas.com) 

Pandemi telah berdampak nyata pada pola makan pelanggan di berbagai negara, kelompok usia, dan tingkat pendapatan. 

Pelanggan yang sadar melaporkan makan makanan yang lebih segar dan lebih sehat, terutama produk segar (40 persen) dan makanan tanpa bahan buatan (33 persen). 

Agar memiliki kontrol lebih besar atas apa yang mereka makan, banyak yang memasak lebih banyak makanan di rumah daripada membeli di luar (40 persen).

Pandemi telah mengubah cara makan satu dari dua pelanggan yang disurvei, dan satu dari enam membuat perubahan besar. Perubahan tersebut terutama terlihat pada generasi muda, daripada pelanggan yang lebih tua. 

Mereka telah membuat beberapa atau bahkan perubahan besar dalam kebiasaan makan mereka, terutama makan lebih sedikit produk hewani dan membeli lebih banyak makanan dari merek kecil atau baru.

Tujuan kesehatan dan keberlanjutan saling terkait di benak banyak pelanggan, tetapi kesehatan lebih penting daripada keberlanjutan. Sebagian besar responden memprioritaskan makan sehat daripada membatasi dampak pribadi mereka terhadap perubahan iklim. 

Kesenjangan ini terutama terlihat di antara pelanggan berusia 65 tahun dan yang lebih tua --sekitar 50 persen berbanding 33 persen-- dan di antara pelanggan di  Prancis dari segala usia (kecuali kelompok berusia 18-24 tahun). 

Namun, bukan berarti bahwa pelanggan yang sadar mengabaikan keberlanjutan.

Keberlanjutan menempati peringkat tinggi sebagai tujuan pelanggan di Amerika Serikat (64 persen) dan di Jerman (70 persen). 

Seluruh pasar yang diteliti, pelanggan yang lebih muda adalah yang paling termotivasi untuk membatasi dampak pribadi mereka terhadap perubahan iklim.

Banyak pelanggan yang disurvei menghargai solusi berkelanjutan (lebih dari 60 persen), hanya sekitar 28 persen yang mengonsumsi lebih banyak produk berkelanjutan, dan kurang dari 30 persen bersedia membayar lebih untuk opsi yang dirancang untuk melindungi lingkungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun