Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Apa Arti Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi yang Sebenarnya?

22 Agustus 2022   07:05 Diperbarui: 22 Agustus 2022   07:08 8776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image:  Apa Arti Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (Diversity, Equity, and Inclusion) Sebenarnya? (by Merza Gamal)

Dalam dasawarsa terakhir, tempat kerja berubah secara mendalam, mulai dari cara berkomunikasi, hingga budaya perusahaan dan cara insan melakukan pekerjaan sehari-hari. Percepatan perubahan tersebut bisa memusingkan, ditambah lagi dengan teknologi baru dan tanda permanen dari pandemi global.

Oleh karena itu, perusahaan harus terus berinovasi dalam kebijakan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI=Diversity, Equity and Inclusion) mereka. Hal tersebut diperkuat pula oleh hasil kajian Organisasi Buruh Internasional (ILO) menyatakan, "Perusahaan dengan budaya dan kebijakan bisnis yang lebih inklusif mengalami peningkatan inovasi sebesar 59% dan penilaian minat dan permintaan konsumen yang lebih baik sebesar 37%."

Kondisi tersebut sangat penting  saat melakukan akuisisi dan perekrutan talent, di mana persaingan untuk orang-orang top sangat ketat dari kondisi sebelumnya. Para talent saat ini membutuhkan insentif untuk membangun tempat kerja terkait keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.

Definisi DEI masih ada ketidakjelasan yang nyata di sekitar masing-masing istilah ini. Pada beberapa kalangan, masih terdengar satu atau beberapa istilah ini digunakan secara bergantian. Di tempat lain, ditemukan DEI digunakan sebagai semacam tangkapan non-spesifik, ketika mungkin lebih produktif untuk mengasah bagian tertentu dari konsep ini untuk tujuan mengidentifikasi peningkatan dan meluncurkan inisiatif.

Jadi, apa sebenarnya keberagaman (diversity) itu? Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kesetaraan (equity) dan inklusi (inclusion) tersebut? Lalu apa perbedaan antara setiap istilah?

Secara umum, keberagaman, kesetaraan dan inklusi dapat digambarkan sebagai berikut:

  • Keberagaman (diversity) adalah kehadiran perbedaan dalam pengaturan tertentu. Di tempat kerja, itu bisa berarti perbedaan ras, etnis, jenis kelamin, identitas gender, orientasi seksual, usia dan kelas sosial ekonomi.
  • Kesetaraan (equity) adalah tindakan untuk memastikan bahwa proses dan program tidak memihak, adil dan memberikan hasil yang mungkin sama untuk setiap individu.
  • Inklusi (inclusion) adalah praktik memastikan bahwa orang merasakan rasa memiliki di tempat kerja, yang berarti bahwa setiap insan perusahaan merasa nyaman dan didukung oleh organisasi dalam hal menjadi diri mereka yang sebenarnya.

Terjadinya perbedaan dalam pemahaman "keberagaman" adalah karena adanya kecenderungan untuk menyebut orang, atau seseorang, sebagai "beraneka-ragam". Bahkan dengan niat terbaik, merujuk orang dengan cara ini terasa seperti eufemisme untuk "di luar mayoritas," atau "berbeda dari kelompok dominan."  Pembingkaian keragaman seperti ini sangat menyesatkan. Akan tetapi, mengasumsikan kita semua sama adalah penyederhanaan berlebihan yang merusak.  Pemasalahan keanekargaman terasa di antara banyak pencari kerja, spesialis akuisisi talent, dan profesional SDM.

Perlakuan menyeluruh terhadap keragaman tidak berhasil karena semua persepsi tentang keragaman adalah sama. Dalam beberapa kelompok, seperti milenium, menganggap apa yang disebut "keragaman tempat kerja" sebagai kombinasi dari banyak latar belakang yang berbeda. Pada saat yang sama, generasi yang lebih tua cenderung melihat keragaman lebih melalui lensa representasi yang setara dan adil.

Hal yang penting untuk diingat adalah bahwa keberagaman bukanlah tentang apa yang membuat orang berbeda seperti ras, status sosial ekonomi, dan sebagainya. Akan tetapi, lebih banyak tentang memahami, menerima, dan menghargai perbedaan tersebut.

Dengan demikian, konseptualisasi keragaman merupakan perwujudan komposisi kelompok, yang kemungkinan terdiri dari banyak atau semua jenis keragaman yang merupakan gabungan dari berbagai perbedaan yang diwakili --- dan berbicara satu sama lain --- di dalamnya.

Keberagaman mengacu pada banyak cara orang berbeda, sementara kesetaraan adalah tentang menciptakan akses, peluang, dan kemajuan yang adil untuk semua orang yang berbeda tersebut. Kesetaraan menciptakan lapangan bermain yang adil, menggunakan metafora yang sudah dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun