Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Seni Pemimpin Mempengaruhi dengan Model Look-Envision-Build (LEB)

21 Agustus 2022   09:33 Diperbarui: 21 Agustus 2022   09:37 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Model Look-Envision-Build (LEB)

Menggunakan pengaruh yang kita miliki untuk kebaikan (perubahan positif), terutama jika menyangkut masalah sosial sistemik, bisa terasa seperti tujuan yang mulia. Pengaruh adalah keterampilan yang terbukti benar dari para pemimpin yang efektif. Retorika Aristoteles pertama kali menguraikan seni persuasi lebih dari 2.000 tahun yang lalu. 

Pesuasi, menurut Retorika Aristoteles, membutuhkan etos (karakter), logos (akal), dan pathos (emosi) untuk membangun kepercayaan dan menggerakkan orang lain untuk bertindak. Oleh karena itu, bagaimana para pemimpin dapat menggunakan sumber daya individu mereka dengan sebaik-baiknya untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi komunitas di seluruh dunia?

McKinsey dalam laporan terbarunya, menguraikan model tiga langkah Look-Envision-Build untuk menghasilkan perubahan sistemik yang positif. Model Look--Envision--Build (LEB) dikembangkan untuk orang-orang dengan kekayaan warisan yang berusaha memobilisasi modal finansial, sosial, karir, dan politik mereka untuk menghasilkan perubahan yang lebih signifikan.

Dengan memobilisasi sumber daya pada tingkat "polikapital" (termasuk sumber pengaruh karir, sosial, ekonomi, dan politik, atau "modal"), model LEB mendorong para pemimpin untuk terlebih dahulu "melihat dengan berani", terutama pada sistem yang cacat yang secara tidak sengaja telah mereka manfaatkan. Ketika meletakkan dasar untuk melakukan tindakan, para pemimpin seharusnya "membayangkan dengan seksama rencana yang jelas", termasuk keterampilan dan agen perubahan yang dibutuhkan untuk sukses; dan "membangun dengan keunggulan".

Kerangka kerja LEB, bukan hanya dapat dilakukan pada kekayaan warisan, tetapi bisa dimanfaatkan oleh semua individu yang kekayaan bersih dan jaringannya dapat memposisikan mereka untuk bergerak melampaui donasi untuk tujuan individu, dengan memberikan dampak yang bahkan lebih besar. Siapa pun yang ingin menjadi agen perubahan dapat memperoleh wawasan berharga dari kerangka kerja LEB. Uang tidak harus menjadi penghalang.

Namun pernakah kita sadari, bahwa 33% persentase hari yang kita habiskan adalah untuk melamun atau membuat perencanaan skenario, dengan pengecualian utama adalah situasi hidup atau mati atau ketika seseorang menceritakan sebuah kisah kepada kita. Menurut Ren Rodriguez, penulis "Amplify Your Influence: Transform How You Communicate and Lead", bahwa seorang pemimpin yang paling inspiratif adalah pendongeng terbaik, dan mereka tahu cerita apa yang harus diceritakan pada waktu yang tepat untuk membantu kita melihat visi yang memungkinkan.

Ketika para pemimpin perusahaan percaya bahwa mereka tahu siapa yang akan menjadi influencer, mereka hampir selalu salah. Pemimpin harus menyadari, bahwa pengaruh informal memiliki dampak yang sangat besar dalam segala hal, mulai dari moral dan keterlibatan hingga dukungan untuk upaya perubahan organisasi. Dan, "pemberi pengaruh tersembunyi" ada di setiap organisasi.

Para pemimpin dapat memanfaatkan potensi yang tidak diketahui ini dengan mengidentifikasi insan perusahaan yang berpengaruh melalui "snowball sampling" dan membawa mereka ke dalam kelompok untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan pelaksanaan proyek-proyek utama. Hubungan, kepercayaan, dan kemampuan untuk memobilisasi jaringan informal dapat berarti lebih dari sekadar gelar atau hierarki.

Dunia sedang dilanda berbagai krisis yang membebani masyarakat kita. Banyak orang ingin melakukan bagian mereka untuk membatasi penderitaan, mempromosikan perkembangan manusia, dan meminimalkan risiko saat ini dan masa depan. Mereka menjadi agen perubahan yang bercita-cita tinggi dan berjuang untuk memanfaatkan semua sumber daya individu mereka secara efektif untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi manusia dan planet ini. Mereka memiliki sumber daya tinggi dan bekerja menuju perubahan sistemik yang positif.

Perubahan sistemik mengatasi penyebab daripada gejala masalah. Hal tersebut dapat dicontohkan dalam perbedaan antara mengajari seseorang cara memancing dibandingkan dengan merevolusi industri perikanan untuk memberi manfaat bagi semua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun