Di banyak perusahaan, respons yang efektif terhadap pandemi memerlukan realokasi modal dan talent ke arah digital, bahkan ketika bagian lain dari bisnis melihat pengurangan biaya yang lebih luas.Â
Tren ini mungkin tidak berlanjut pada kecepatan pandemi yang hingar bingar, tetapi mereka tidak mungkin kembali ke norma sebelum krisis, terutama karena hambatan untuk improvisasi dan eksperimen turun, bersama dengan stigma terkait "gagal cepat."
Seorang eksekutif perusahaan tidak perlu memprediksi masa depan saat mengalihkan sumber daya, tetapi perlu membaca kondisi saat ini lebih baik dari kompetitor dan meresponnya secara dinamis.
Penulis,
Merza Gamal
Author of Change Management & Cultural Transformation
Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah