Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Pendekatan "Corporate Culture", Menata Ulang Lingkungan Kerja Hybrid

21 Juli 2021   10:07 Diperbarui: 25 Juli 2021   04:45 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perkantoran di masa pandemi | pexels/ Tima Miroshnichenko

Misalnya dengan menyelenggarakan pertemuan face to face eksekutif (secara langsung atau pun virtual) bersama insan perusahaan yang membuat mereka merasa saling dekat. 

Sebelum pelaksanaan pertemuan diberikan kesempatan kepada insan perusahaan untuk mengajukan pertanyaan melalui email, meminta moderator memantau obrolan dan mengajukan pertanyaan masuk dari insan perusahaan kepada BOD, dan komunikasi manajer yang mengalir tentang acara tersebut sehingga insan perusahaan merasa terdorong untuk hadir dan berpartisipasi.

Penggerak Budaya 3: Sumber Daya Manusia

Untuk berhasil di era kerja baru ini, organisasi harus menciptakan pengalaman insan perusahaan yang berpusat pada orang yang memperkuat tujuan, branding, dan budaya mereka. 

Setiap keputusan tentang insan perusahaan, termasuk seleksi, keterlibatan, dan pengembangan harus mengakui bagaimana perpaduan antara pekerjaan dan kehidupan dengan tetap menghormati ruang pribadi insan perusahaan karena teknologi semakin mengaburkan batas.

Melakukan hal tersebut dengan sukses akan mengharuskan manajer memiliki pemahaman holistik tentang siapa insan perusahaan secara pribadi, bukan satu ukuran untuk semua. 

Manajer harus selaras dengan rekan mereka pada tingkat individu untuk memastikan anggota tim mereka berkinerja dan mengatasi dengan baik pekerjaan apa pun yang tampak bagi mereka sekarang.

Keseimbangan kehidupan kerja yang tepat untuk orang tua baru akan berbeda dengan rekan kerja yang merawat anggota keluarga yang sakit, atau perbedaan sikap antara satu Gen dengan Gen lainnya, dan seterusnya. 

Untuk mencapai keseimbangan yang rumit ini untuk seluruh tim, manajer perlu memperkuat kemampuan mereka untuk mengindividualisasikan, mendengarkan, dan menemukan solusi kreatif untuk masalah. 

Untuk berhasil di era kerja baru ini, perusahaan harus menciptakan pengalaman insan perusahaan yang berpusat pada insan yang memperkuat tujuan, merek, dan budaya mereka.

Pemimpin dapat membantu memfasilitasi pengalaman insan perusahaan yang positif dengan memperluas otoritas diskresi bagi manajer, memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan saat mereka membutuhkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun