Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Digital Transformation Bukan Sekadar Digitalisasi

19 Juli 2021   08:14 Diperbarui: 19 Juli 2021   12:06 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tingkatan Digitalisasi Perusahaan (File by merza Gamal)

Krisis pandemi Covid-19 mempercepat langkah inisiatif digitalisasi banyak perusahaan. Akan tetapi, banyak eksekutif perusahaan mengungkapkan kekhawatiran bahwa mereka sebenarnya tertinggal dalam membuat pilihan penting yang mengarah pada diferensiasi. 

Untuk menang di dunia pasca-Covid, para pemimpin perusahaan harus membayangkan kembali tidak hanya bagaimana organisasi bekerja, tetapi juga apa yang pemimpin lakukan untuk menciptakan nilai di era digital.

Paul Leinwand, Direktur Pelaksana Global PwC dan profesor strategi di Kellogg School, bersama Mahadeva Matt Mani, kepala sekolah PwC Belanda, menulis dalam Harvard Business Review edisi Maret 2021 dan merekomendasikan tiga tindakan bagi para pemimpin yang ingin mengamankan masa depan perusahaan mereka, yakni: 

Pertama, membayangkan kembali posisi perusahaan di dunia bisnis, bukan sekadar berfokus pada digitalisasi apa yang sudah dilakukan; Kedua, menciptakan nilai melalui ekosistem, daripada mencoba melakukannya sendirian; dan ketiga, membayangkan kembali organisasi untuk mengaktifkan model baru penciptaan values, daripada meminta insan perusahaan untuk bekerja dengan cara baru dalam batasan model organisasi lama.

Jika organisasi perusahaan lebih sibuk dari sebelum "digitalisasi", berarti ada sesuatu yang tidak tepat. Upaya digitalisasi telah berkembang biak selama bertahun-tahun karena perusahaan berusaha untuk mengejar inovasi teknologi. 

Pandemi Covid-19 mempercepat langkah secara besar-besaran, karena banyak aktivitas paling dasar manusia saat ini, mulai dari berbelanja bahan makanan hingga "bekerja" dipindahkan secara online.

Tingkatan Digitalisasi Perusahaan (File by merza Gamal)
Tingkatan Digitalisasi Perusahaan (File by merza Gamal)
Namun, gelombang inisiatif digital yang dipercepat ini tidak bisa disamakan dengan transformasi bisnis nyata yang diperlukan untuk sukses di era digital. 

Digitalisasi adalah tentang memungkinkan bisnis berjalan seperti biasa dan "tetap dalam struktur lama", sedangkan transformasi adalah tentang membangun keunggulan kompetitif jangka panjang yang nyata untuk berhasil atau sustainable competitive advantage (SCA).

Meskipun begitu banyak energi dan investasi dalam digitalisasi, namun banyak eksekutif mengungkapkan keprihatinan bahwa mereka sebenarnya tertinggal dalam membuat pilihan penting yang mengarah pada diferensiasi. 

Mereka benar untuk khawatir, karena menang di dunia pasca-Covid akan membutuhkan imajinasi ulang tidak hanya bagaimana perusahaan bekerja, tetapi juga apa yang dilakukan untuk menciptakan values di era digital. 

Tidak peduli berapa banyak inisiatif digital yang diterapkan, perusahaan tidak dapat berharap untuk menang dengan menjadi sama seperti pesaing bisnis. Perlu disadari, bahwa semua perusahaan melakukan hal yang serupa, namun dengan kecepatan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun