Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Mengembangkan Kreativitas dan Culture dalam Lingkungan Kerja Hybrid

21 Juni 2021   05:55 Diperbarui: 1 Juli 2021   12:43 1291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreativitas dan inovasi mendorong peningkatan berkelanjutan di tempat kerja. Sayangnya, tantangan yang dialami insan perusahaan dalam membangun koneksi yang bermakna dan berkolaborasi dengan rekan kerja juga menyisakan kekosongan dalam kreativitas sehari-hari di tempat kerja.

Kreativitas di tempat kerja sering kali muncul dari penemuan spontan dan kolaborasi terencana. Kerja jarak jauh dan jarak sosial telah membuat kreativitas spontan--ditemukan dalam percakapan di lorong dadakan, makan siang, dan rehat kopi--menjadi sesuatu yang sulit atau bahkan dirasakan sebagai hal yang usang. Percakapan dadakan lima menit di antara rapat sangat sulit diciptakan kembali dalam dunia maraton konferensi video yang berurutan selama pandemi Covid-19..

Kreativitas yang dihasilkan dari kolaborasi terencana merupakan tantangan untuk dikembangkan dengan cara yang berbeda saat bekerja dari jarak jauh. Kreativitas tim sering kali mendapat manfaat dari ruang dan pengalaman kolaborasi bersama. Rapat di tempat memudahkan untuk bertukar ide secara liar ke papan tulis dan mengaturnya menjadi sesuatu yang baru dan berguna.

Interaksi tim secara langsung memungkinkan berbagi ide dan kolaborasi yang lancar dan simultan. Bahkan kemampuan untuk berpindah-pindah ruangan dan dengan mudah masuk ke subkelompok dan percakapan sampingan adalah ciri khas dari proses kreatif yang efektif yang mungkin sulit untuk ditiru secara virtual.

Oleh karena itu, kembali bekerja di kantor akan dapat memicu momen kreatif spontan dan kolaborasi kreatif yang disengaja. Sebenarnya, sebelum Covid-19, sebagian besar insan perusahaan sudah kekurangan harapan, peluang, dan otonomi untuk menjadi kreatif dan berinovasi di tempat kerja. Transisi kerja tim dan proses kreatif kembali ke "normal" tidak akan membantu meningkatkan lingkungan yang sebelumnya kurang inovasi.

Dalam lingkungan kerja hybrid, kreativitas harus didekati secara berbeda sehingga kontribusi kreatif pekerja jarak jauh tidak hilang karena kurangnya kesempatan untuk menyuarakan ide-ide mereka. Peluang strategis yang disengaja untuk mencari ide dengan mereka yang berada di luar lokasi dapat digunakan untuk menggantikan percakapan curah pendapat yang spontan.

Apa saja yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas dalam lingkungan kerja hybrid sat ini. Mungkin beberapa kiat berikut bisa dimanfaatkan dalam mengambil tindakan:

  • Dorong insan perusahaan untuk mengambil waktu istirahat bersama, dan tanyakan apa yang paling membuat semua orang bersemangat. Diskusikan penemuan atau pelajaran terbesar yang dirasaka n dan dialamibelakangan ini. Undang pekerja jarak jauh untuk bergabung dalam diskusi tersebut melalui teleconference.
  • Rencanakan waktu kreatif yang tidak terencana. Jadwalkan pertemuan tim yang didedikasikan untuk membahas topik menarik dan berbagi ide serta pengalaman. Tidak perlu agenda yang ketat atau item tindakan yang diperlukan. Lupakan kepraktisan selama 60 menit sebulan.
  • Pikirkan kembali ruang inovasi perusahaan. Apakah insan perusahaan merasa tertantang dan nyaman untuk berkolaborasi sekaligus membuat semua individu merasa aman dari Covid-19? Apakah ruang inovasi menyertakan alat konferensi video dan kolaborasi virtual sehingga pekerja jarak jauh tidak ketinggalan? Apakah manajemen memberikan pendidikan dan teknik untuk memicu kreativitas?

Budaya perusahaan (Corporate Culture) adalah cerminan dari "bagaimana insan perusahaan melakukan sesuatu di sekitar area kerja." Budaya adalah cara unik organisasi menjalankan tujuannya (mengapa ia ada) dan memenuhi janji mereknya (bagaimana ia dikenal dunia). Budaya menciptakan pengalaman bersama bagi insan perusahaan yang tercermin dalam values dan perilaku kolektif mereka.

Dengan membawa individu kembali ke kantor di bawah satu tujuan, insan perusahaan dapat lebih merasakan pengalaman lingkungan, titik kontak, pesan, values, dan ritual yang menandakan siapa mereka sebagai sebuah organisasi.

Kedekatan fisik dan kesatuan dalam ruang bersama membawa tim kepada rasa kepemilikan yang mendalam dan keterhubungan yang hilang saat bekerja dari jarak jauh. Saat bekerja bersama di tempat, lebih mudah untuk melihat bagaimana kontribusi dan kolaborasi memengaruhi organisasi dan, juga customer pada akhirnya.

Kebersamaan, secara pribadi, memperkuat "bagaimana kita melakukan sesuatu di sini sebagai sebuah tim" dan membantu insan perusahaan merasa bahwa mereka adalah bagian dari sesuatu yang penting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun