Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berpengalaman di dunia perbankan sejak tahun 1990. Mendalami change management dan cultural transformation. Menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Siap membantu dan mendampingi penyusunan Rancang Bangun Master Program Transformasi Corporate Culture dan mendampingi pelaksanaan internalisasi shared values dan implementasi culture.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Membuka Pertumbuhan Indonesia Pasca Krisis Covid-19

20 Mei 2021   07:08 Diperbarui: 20 Mei 2021   07:12 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat di luar tindakan yang paling mendesak ini, para pemimpin di Indonesia mungkin juga mulai menyusun rencana jangka panjang agar sistem perawatan kesehatan dapat keluar dari krisis lebih kuat dari sebelumnya.

Sebagai bagian dari cetak biru ini, kerja sama publik-swasta yang lebih besar diperlukan untuk meningkatkan infrastruktur perawatan kesehatan negara. Secara khusus, kekurangan dalam perawatan primer harus diatasi melalui investasi yang lebih besar pada dokter dan profesional perawatan kesehatan lainnya, laboratorium, dan persediaan obat di puskesmas, atau klinik kesehatan masyarakat. 

Dalam satu contoh, pada tahun 2012, pemerintah India bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk menjalankan Institut Ilmu Kesehatan & Kedokteran Regional Indira Gandhi Timur Laut, yang diperkirakan melayani 240.000 pasien berpenghasilan rendah setiap tahun dan melatih 100 dokter setiap tahun.

Selain itu, Indonesia dapat menjajaki kemitraan publik-swasta dalam perawatan kesehatan untuk membawa inovasi yang lebih besar dalam pemberian perawatan, terutama di daerah pedesaan. Telemedicine dan kendaraan kesehatan keliling adalah cara yang cepat dan murah untuk menjangkau pasien, terutama di daerah terpencil dengan sedikit infrastruktur, dan untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan. Pandemi telah mempercepat minat terhadap pendekatan ini, dengan peningkatan penggunaan telemedicine sebesar 35 persen di Indonesia, dan momentum ini harus digunakan.

Upaya ini dapat berkembang lebih jauh menjadi ekosistem kesehatan yang memecahkan masalah spesifik yang dihadapi pasien dengan menyatukan berbagai komponen perawatan kesehatan, termasuk telemedicine, rumah sakit, asuransi, dan apotek, menjadi jaringan penyedia yang erat yang mudah dinavigasi oleh pasien, sering kali menggunakan teknologi digital.

Bersambung.....

Penulis,

Merza Gamal

Author of Change Management & Cultural Transformation

Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun