Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dakwah dan Teladan Nabi Muhammad

22 Januari 2022   09:56 Diperbarui: 22 Januari 2022   09:57 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan lalu mungkin kita pernah membaca imbauan dari Wakil Menteri Agama yaitu Zainut Tauhid Saadi soal dakwah. Beliau mengatakan dalam tulisan itu bahwa saat ini ada pergeseran pemahaman sebagian orang dalam memaknai tugas dakwah amar maruf nahi munkar.

Umat 'menerjemahkan bahwa pelaksanaan amar ma'ruf yaitu dengan cara lembut dan pandangan dan sikap yang bijak serta penuh kedamaian. Sedangkan nahyi mungkar diterjemahkan dengan dakwah yang dilakukan dengan cara yang keras. Menurut Wakil Menteri Agama, hal itu tidak sepenuhnya benar.

Beliau mencontohkan bagaimana cara Nabi Muhammad dalam menyebarkan dan mengajarkan agama Islam. Pada saat perkembangan Islam mula-mulai penyebaran Islam sangat sulit karena banyak orang yang tidak percaya bahkan memburu dan ingin membunuhnya. Tani dan level konflik begitu tinggi pada saat itu sampai beliau sendiri menderita dan para pengikutnya juga menyarankan agar segera pindah. Namun Nabi tetap bersikap lembut kepada pihak yang memusuhinya itu.

Sampai saatnya beliau pindah (hijrah ) dari makkah dan madinah justru pada saat akhir karena situas di makkah tidak kondusif lagi. Beliau pindah ke Madinah. Belajar dari konflik dan aroma penolakan dan permusuhan dengan suku dan umat lain, beliau melakukan aturan yang dinilai menguntungkan kedua belah pihak, umat islam dan non islam.

Semua itu dilakukannya dengan baik dan bijaksana, agar umat Islam mula-mula itu bisa hidup dengan baik di wilayah yang baru, dan berdampingan dengan baik dengan masyarakat non muslim. Dakwah yang dilakukan Rasulullah kepada umatnya dengan lemah lembut dan istiqomah.

Mungkin sebagian dari kita masih ingat kisah itu namun mungkin lupa memaknai dan merenungkan lebih dalam. Sebagian kita masih saja menganggap dakwah sebagai kegiatan yang berapi-api dan sering menyinggung ajaran umat lain dengan mengejek bahkan memaki. Malah sebagian dari kita mungkin melakukan kekasaran sikap yang ditunjukkan oleh pelaku pembuangan sesaji di daerah Pronojiwo, Lumajang, yaitu HF.

Meski yang diucapkan oleh HF merupakan kebenaran dalam Islam, tetapi sesaji yang ada di wilayah Pronojiwo yang tak jauh dari gunung Semeru adalah ibadah umat lain yang beragama Hindu dan kepercayaan lokal. Kondisi ini nyaris sama dengan kondisi ketika Nabi muhammad dan para sahabatnya pindah dari makkah dan madinah, dimana madinah juga masih banyak orang yang melakukan sesembahan kepada sang pencipta dengan cara mereka sendiri.

Dalam kisah itu, apakah nabi Muhammad membuang dengan kasar sesembahan umat lain pada saat itu? Jawabannya tidak .

Karena itu kita mungkin perlu belajar lagi dari prinsip dan perjalanan nabi Muhammad sepanjang hidupnya. Adalah kewajiban kita untuk selalu meneladani sikapnya yang lemah lembut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun