Mohon tunggu...
Mery Indriana
Mery Indriana Mohon Tunggu... Administrasi - swasta

penyuka senja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teladan Baik Itu dari Kita Sendiri

30 Juni 2021   22:33 Diperbarui: 30 Juni 2021   23:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: teras jatim

Sudah dua tahun kita menghadapi pandemi  Covid-19 sejak akhir 2019 di Wuhan China. Vaksin juga sudah ditemukan. Beberapa negara memang sudah berhasil mengendalikan angka terpapar dan angka kematian karena penyakit ini. Namun beberapa negara terkesan belum bisa mengendalikannya dengan baik.

Penyebab berhasilnya atau gagalnya pengendalian itu bermacam-macam. China misalnya, meskipun terkesan bisa mengendalikan penyakit ini namun karena sebagian besar penduduknya belum menerima vaksin sehingga dalamkesehariannya mereka harus berhati-hati. Sebaliknya, beberapa negara di Eropa sudah mulai melonggarkan larangan mereka karena dianggap sudah bisa mengendalikan Covid-19. Ini kita bisa melihat rentetan pertandingan Euro 2020 yang berlangsung di beberapa negara peserta Euro,stadion nampak penuh dengan penonton, meski ada beberapa negara yang tetap melarang adanya penonton pada pertandingan-pertandingan yang digelar.

Standar dan evaluasi Covid-19 memang menjadi tanggung jawab masing-masing negara. Karena itu, nyaris semua negara menerapkan standar prokes yang cukup ketat. Standar tinggi ini memang membawa banyak konsekwensi, semisal Saudi Arabia yang akhirnya memutuskan untuk tidak menerima peserta haji dari banyak negara membawa konsekwensi kesedihan dari para colon haji dari seluruh dunia, selain konsekwensi finansial dari Arab saudi yang sudah pasti kehilangan banyak potensi penerimaan negara dari ibadah haji dan umroh.

Bagaimana dengan Indonesia ?

Pemerintah sejak awal sudah menerapkan standar tinggi dan luas untuk menanggulangi Covid-19 ini meski dengan tingkat kesulitan yang cukup tinggi.  Selain aneka regulasi soal prosedur kesehatan, pemerintah juga sudah menyiapkan beberapa skema ekonomi karena pandemi ini membatasi beberapa kegiatan usaha, seperti pariwisata, UMKM sampai pada sektor informal lainnya. Beberapa dampak seperti PHK dan konsekwensi lainnya membuat banyak keluarga rentan miskin menjadi kategori miskin karena mereka tidak bisa mencari nafkah seperti biasanya.

Beberapa negara Asia memang dianggap belum bisa mengendalikan pandemi ini dengan baik. Diantaranya adalah India, Indonesia, Filipina dan beberapa negara lain. Namun jangan salah, negara dengan penduduk sedikit namun kaya seperti Singapura juga masih menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan ada pembatasan di sana sini.

Indonesia memang dianggap belum bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dengan baik. Ini tentunya karena beberapa sebab, selain keterbatasan pemerintah kita untuk melakukan tracing dan vaksinasi dengan cepat, namun sebab lain diantaranya adalah pengabaian kita soal protokol kesehatan. Orang abai soal masker. Orang tidak lagi menganggap pentingnya cuci tangan. 

Orang juga mulai hadir pada acara-acara yang dihadiri oleh banyak orang. Dengan segala pengabaian ini angka ketertularan Covid-19 di Indonesia masih cenderung tinggi.

Kita harus segera mengubah itu semua; dimulai dari diri sendiri. Kita sendiri harus menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah; harus pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak. Jika  sudah memulai itu dari diri kita, artinya kita sudah memberi teladan bagi semua.

Semoga pandemi ini segera berlalu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun