Mohon tunggu...
Ledawarni Merici Satepu
Ledawarni Merici Satepu Mohon Tunggu... Koki - MAHASISWI PENERIMA BEASISWA BIDIKMISI || STP TRISAKTI || D4 HOTEL 2019
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta, Jurusan Perhotelan 2019

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Turuk Laggai, Tarian Tradisional Mentawai

23 Februari 2021   18:37 Diperbarui: 23 Februari 2021   18:53 3511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo sobat baca! Saya Ledawarni Merici Satepu, Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti Jakarta dan saya merupakan mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi. Kali ini saya ingin berbagi tentang Tarian Tradisonal Mentawai yakni Turuk Laggai.

Turuk Laggai

Tari Turuk Laggai berasal dari Provinsi Sumatea Barat, Kepulauan Mentawai. Mungkin tidak sepopuler tarian lainnya di Ranah Minang, namun bagi warga Mentawai  keberadaannya selalu dilestarikan sebagai Budaya Bersejarah.

Turuk Laggai yaitu Turuk ( Tarian) dan Laggai (Binatang) merupakan salah satu kesenian tari dimana gerakannya meniru tingkah laku hewan yang sering dijumpai di alam tempat mereka tinggal. Biasanya tingkah laku hewan tersebut diperhatikan pada saat mereka pergi berburu dan mengerjakan Tinungglu atau ladang. Setelah pengamatan yang seksama dan berlangsung lama, maka hasil pengamatan itu dituangkan ke dalam bentuk tarian (Turuk) dalam berbbagai bentuk gerak (Uliat) yang ditampilkan sebagai hiburan di berbagai pesta di Mentawai.

Mentawai dan Alam adalah dua unsur yang tidak bisa dipisahkan, sehingga mempengaruhi semua tingkah laku masyarakat Mentawai termasuk ke dalam seni tari. Sehingga di berbagai tempat di Mentawai gerakan Turuk hampir sama, karena meski berbeda tempat hewan yang diamati hampir sama perilakunya. Mayoritas tradisi dan adat di sana pasti berkomunikasi dengan hal yang berbau alamiah, tidak terkecuali property yang digunakan dalam Turuk Laggai ini.

Properti Turuk Laggai

Perayaan adat dan budaya di Mentawai selalu mengangkat tema alam, begitu pula dengan property yang digunakan dalam Tari Turuk Laggai , diantaranya adalah manik-manik, berbagai macam dedaunan dan bulu unggas. Ketiga property ini memiliki fungsi dan perannya masing-masing.

  • Manik-manik merupakan aksesoris pengikat yang diletakkan di kepala si penari (Sikerei), kalung, serta ikat pinggang (oput tengah) oleh sikerei wanita serta berbagai motif kalung (oni) dari manik-manik.
  • Bulu unggas juga diletakkan di kepala.
  • Dedaunan dipegang di kedua tangan si penari sambil menari dan juga diselipkan dipunggung bagian belakang sebagai ekor.

Tujuan Turuk Laggai

  • Tujuan dilakukannya Turuk Laggai adalah sebagai hiburan jiwa (Simagre), fungsinya agar jiwa yang telah dipanggil tidak menjauh dari nbadan si pemilikya.
  • Selain itu, tarian ini juga berfungsi sebagai penyampai nilai-nilai leluhur untuk semua masyarakat seperti perdamaian antar suku. Dan juga selalu dilestarikan agar budaya lokal yang sudah langka tidak hilang sehingga dijadikan juga sebagai hiburan di acara tertentu.

Gerakan Turuk Laggai

Alat musik pengiring Tari Turuk Laggai ini adalah Tuddukat, salah satu alat musik pukul sebagai penyampai pesan di suku Mentawai. Ketika alat ini dipukul, maka para Sikerei / penari akan menjinjit-jinjitkan kakinya, kepala mengadah ke atas, badan dibungkukkan dan tangannya yang memegang dedaunan akan mulai bergoyang.

Kakinya juga dihentak-hentakkan ke lantai secara berirama, sehingga menghasilkan suara ritmis yang beraturan. Semua penari akan berputar-putar dan kadang saling mengejar. Lengkingan Urai (nyanyian) juga akan terdengar sekali-kali keluar dari mulut para Sikerei.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun