Mohon tunggu...
I Ketut Mertamupu
I Ketut Mertamupu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa hukum, agama dan budaya . Pengamat sosial yang berpikir blak-blakan . Tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Situs Resmi : www.hukumhindu.or.id . blog : www.mertamupu.blogspot.com , FB:facebook.com/mertamupu\r\nContact person: merta_mupu@yahoo.com , Phone Number +6281916665553 , +6281246085553 . Motto gue dalam menulis "free think about everything".

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Etnis Tionghoa Kembali Terancam

23 Agustus 2012   12:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:25 5343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13457239611607095618

[caption id="attachment_194689" align="aligncenter" width="498" caption="Kerusuhan 98 (www.jerry-utomo.blogspot.com)"][/caption]

Di Indonesia terdapat ribuan etnis atau suku bangsa, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) dari hasil sensus penduduk terakhir, diketahui bahwa Indonesia terdiri dari 1.128 suku bangsa pada tahun 2010 seperti dilansir Jawa Post National Network (jppn). Dari ribuan suku bangsa yang ada salah satunya adalah etnis Tionghoa. Suku bangsa Tionghoaatau biasa disebut dengan sebutan etnis Cina (China).

Pembagian kelompok suku di Indonesia pun tidak mutlak dan tidak jelas akibat perpindahan penduduk, percampuran budaya, dan saling mempengaruhi. Di Bali etnis China memiliki hubungan batin dan berdampingan secara harmonis , hal ini terjadi disebabkan sejak jaman dahulu etnis china menjadi bagian dari leluhur orang Bali khususnya di kabupaten Bangli . Sebuah kerajaan yang besar yang dikenal dengan nama kerajaan Balingkang yang diperintah oleh Raja Jaya Pangus Harkajalancana yang memerintah pada tahun saka 1103-1191 atau 1181-1269 Masehi. Raja Jaya Pangus mempunyai dua permaisuri, Paduka Bhatari Sri Parameswari Indujaketana dan Paduka Sri Mahadewi Cacangkaja Cihna -- (Cihna-Cina). Dalam cerita rakyat yang berkembang disebut istri Cinanya bernama Kang Ci Wi, putri Tuan Subandar pedagang dari Cina. Maka digabunglah Bali-Ing-Kang jadi Balingkang. Oleh hubungan batin yang demikian dalam sehingga sampai saat ini hubungan etnis china dengan umat Hindu hidup secara harmoni dan berdampingan.

Diluar bali keberadaan etnis china ini tampaknya berbeda sering dimusuhi. hal ini terbukti dengan adanya peristiwa Kerusuhan Mei 1998, kerusuhan ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia khususnya di ibu kota Jakarta.

Pada kerusuhan ini banyak toko-toko dan perusahaan-perusahaan dihancurkan oleh amuk massa — terutama milik warga Indonesia keturunan Tionghoa. Konsentrasi kerusuhan terbesar terjadi di Jakarta, Bandung, dan Surakarta. Terdapat ratusan wanita keturunan Tionghoa yang diperkosa dan mengalami pelecehan seksual dalam kerusuhan tersebut. Sebagian bahkan diperkosa beramai-ramai, dianiaya secara sadis, kemudian dibunuh. Dalam kerusuhan tersebut, banyak warga Indonesia keturunan Tionghoa yang meninggalkan Indonesia.

Setelah 14 tahun berlalu , kini etnis tionghoa kembali mendapat ancaman dari suatu kelompok yang belum jelas darimana sumber ancaman tersebut, beredar video penolakan dan ancaman terhadap etnis keturunan Tionghoa agar tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilukada DKI Jakarta ronde kedua. Kemungkinan karena salah satu calon wakil gubernur Jakarta merupakan keturunan China.

Video ancaman berjudul 'Koboy Jakarta Pimpin Jakarta' itu sudah menyebar luas di internet dan dapat akses di situs Youtube. Seorang pria menjadi narator dari video berdurasi dua menit tersebut. Sembari memegang sebilah senjata tajam seperti sebuah parang, dengan suara serak dan sangar pria yang wajahnya sengaja disamarkan tersebut dengan nada mengancam mengatakan, "Kami pemuda penyelamat Jakarta memberi ultimatum kepada warga keturunan untuk tidak memilih di pemilukada atau...."

Pada video tersebut dimunculkan foto-foto berbau rasis, seperti foto selembar stiker bertuliskan 'Awas! Bahaya Laten, China Koruptor'. Selain itu ada foto demonstrasi yang diduga diambil dari kerusuhan Mei 1998 yang menggambar massa yang membawa spanduk bertuliskan 'Usir Cina dari Jakarta'. Ada juga tulisan yang disadur dari pidato Bung Karno dan dituliskan di atas foto proklamator yang sedang berpidato tersebut. "Putra daerah itu pemimpin di daerahnya sendiri itu harga mati." Selain itu dalam video yang diunggah pada 12 Agustus 2012 oleh akun bernama PP10Tahun1959 juga menyematkan tulisan, "Sengaja ku buat PP No 10 Thn 69 untuk kemaslahatan pribumi, seperti dilansir dari situs republika.

Lihat PulaPenduduk Illegal Kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun