Mohon tunggu...
I Ketut Mertamupu
I Ketut Mertamupu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang mahasiswa hukum, agama dan budaya . Pengamat sosial yang berpikir blak-blakan . Tercatat sebagai mahasiswa di Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Denpasar. Situs Resmi : www.hukumhindu.or.id . blog : www.mertamupu.blogspot.com , FB:facebook.com/mertamupu\r\nContact person: merta_mupu@yahoo.com , Phone Number +6281916665553 , +6281246085553 . Motto gue dalam menulis "free think about everything".

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siwa Ratri, Malam Penebusan Dosa Apa Menambah Dosa?

18 Januari 2012   04:54 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:44 3802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Skanda Purana (bagian Kedarakanda).

Pada bagian Kedarakanda dari Skanda Purana antara lain memuat percakapan antara Lomasa dengan para rsi. Lomasa menceritakan kepada para rsi tentang si Canda yang jahat, pembunuh segala mahluk, sampai membunuh brahmana, akhirnya dapat mengerti dan menghayati apa yang disebut "kebenaran" Dalam purana ini diuraikan tentang asal mula upacara Śivarātri tersebut. Dalam Skanda Purana juga diceritakan kisah seorang pemburu yang identik dengan kisah pemburu dalam Santi Parva.

3. Garuda Purana (bagian Acarakanda).

Bagian ini memuat uraian singkat tentang Śivarātri , diceritakan bahwa Parvati bertanya tentang brata yang terpenting. Śiva menguraikan tentang pelaksanaan vrata Śivarātri . Seorang raja bernama Sudarasenaka pergi berburu ke hutan bersama seekor anjing. Rangkaian kisah inipun tidak berbeda dengan kisah pemburu di atas.

4. Padma Purana (bagian Uttarakanda).

Bagian ini memuat percakapan raja Dilipa dengan Wasista. Wasista menceritakan bahwa Śivarātri adalah vrata yang sangat utama, antara bulan Magha dan Palghuna. Dalam Padma Purana, pemburu itu bernama Nisadha. Berkat vrata Śivarātri yang dilakukannya berhasil membawanya ke Śiva Loka.

Sumber Lokal

Sumber Jawa Kuno adalah kakawin Śivarātri kalpa (di masyarakat lebih dikenal kakawin Lubdhaka), karya mahakawi Mpu Tanakung.

Karya ini ternyata bersumber dari Padma Purana. Uraian tentang Śivarātri juga terdapat dalam lontar Aji-brata serta sejumlah karya sastra kidung dan geguritan Lubdhaka. Mpu Tanakung mengarang kakawin Śivarātri kalpa pada jaman Majapahit akhir (1447 Masehi).

Sumber Eropa

Dalam sumber-sumber Eropa ada diuraikan tentang apa yang disebut vrata Zuiverasiri (Śivarātri ). Vrata ini dilakukan pada bulan Pebruari, dikaitkan dengan kisah seorang pemburu bernama Beri yang karena kemalaman di hutan lalu naik ke atas pohon Cuola (Bilva). Semalaman ia memetik-metik daun pohon itu yang tanpa disadarinya telah dilemparkannya kepada Zuivelingga (Śivalingga) yang berada di bawah pohon itu. Akhirnya si pemburu mendapat anugerah dari Ixora (Isvara).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun