Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rina Kembang Hati

14 Maret 2018   19:13 Diperbarui: 15 Maret 2018   05:35 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mengecek pemberitahuan, aku membalas komentar-komentar temanku. Kadang aku memeriksa pesan, khususnya 'permintaan pesan. Sering aku menemukan pesan lama disana. Dugaanku benar, ada satu pesan tak terbaca, pesannya sudah dua hari lalu. Nama akunnya Widya.

"Smbong bingits skrg ya?!"

"Emangne kamu siapa?" Tanyaku.  Aku klik profilenya. Jantungku berdegup, ternyata Sang Ayu Widya Pujayanti. Status terakhirnya kemarin pukul 22:00:

Entah kenapa aku merindukan seseorang yang sudah melupakanku. Mungkin dulu aku memang salah mengabaikannya. Mungkin ini yang namanya 'Karma'. Sejujurnya aku tak sejahat yang dia kira, dari dulu aku sebenarnya sayang padanya, tapi aku malu, malu karena terlalu sering menghinanya. Itulah kebodohan yang pernah aku lakukan. Mungkin karena waktu itu sifatku masih kekanak-kanakan. Kini tinggal penyesalan tiada guna. Air mataku meleleh teringat dengannya. I am sad.

Entah ditunjukan ke siapa status itu, namun yang pasti membuat hatiku tersentuh. Aku diamkan, tanpa add dia. Aku tak mau kisah kelam terulang kembali meski sejujurnya aku masih mencintainya.

Aku melihat satu pesan masuk.

"Enken kabare, bli?" (Apa kabar, Kak?).

Ternyata pesan dari Sang Ayu. Dia menambahkan pertemanan denganku, aku terima. Aku tak mau berlagak sok jual mahal.

"Kabar biasa aja, sama saja seperti hari2 sebelumnya, hanya isi kantong yang berbeda. Hahaha. Balik kanan, geg?"

"Lagi sedih.. oya bli, kenapa ya beberapa waktu lalu aku memimpikan bli"

"Memangne mimpi gimana?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun