Entah sebab itu karena keinginan dia sendiri, atau memang jalan takdir mengharuskan dia demikian. Jika aku anggap hatiku aman dalam penguasaan orang lain, dia akan ubah fungsi hatiku sesuai kepentingannya.
Aku menghela nafas. Aku harus bertanggungjawab atas patah hatiku ini. Ketidakrelaanku harus kusampaikan padanya. Biarlah dia saja yang menanggung ketidakrelaanku. Aku akan merawat hatiku yang patah sesuai dengan sikap dia terhadap ketidakrelaanku.
Sebentar saja aku bersamanya, setelahnya aku lanjutkan hidupku, dengan atau tanpa keberadaannya.
Baiklah, hati!
Ayo kita temui dia.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!