Mohon tunggu...
MERIANTI ANITA SELAN
MERIANTI ANITA SELAN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Merianti Anita Selan : Penyuka segala jenis kopi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenali Kekuatan dan Kelemahan dengan Metode Inkuiri Apresiatif

29 November 2021   08:37 Diperbarui: 29 November 2021   12:29 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Seorang pemimpin sangat penting untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki, mampu berkolaborasi dan mengkomunikasikan kekuatan tersebut dengan pihak-pihak yang terkait dengan perubahan yang akan dilakukan, karena kekuatan maupun kelemahan yang dikomunikasikan dengan baik akan menjadi formula positif untuk menemukan ide maupun solusi dalam menghadapi naik turunnya folume perubahan dengan tetap fokus pada penyelarasan kekuatan.   

Inkuiri Apresiatif (IA) merupakan model sekaligus pardigma manajemen perubahan yang memegang prinsip psikologi dan pendidikan positif serta pendekatan berbasis kekuatan. Sehingga dengan menerapkan pendekatan Inkuiri Apresiatif menguatkan  keyakinan bahwa semua orang dalam sebuah organisasi  mampu memberikan sumbangsih positif pada perkembangan organisasi tersebut walau tidak lepas dari semua kelemahan yang dimilki.

Jika diterapkan di sekolah, pendekatan Inkuiri Apresiatif  dapat dimulai dengan mengidentifikasi hal positif  yang ada di sekolah baik secara organisasi maupun semua stakeholder sekolah, menemukan cara memaksimalkan dan mempertahankan kekuatan tersebut , serta memunculkan strategi untuk memaksimalkan diri dalam mewujudkan perubahan ke arah lebih baik.

Menemukan dan menciptakan hal positif dalam lingkungan belajar serta mengembangkan kekuatan tersebut  dengan metode Inkuiri Apresiatif ( IA ) dalam suasana yang positif merupakan pendorong terwujudnya  merdeka belajar. Sebab merdeka belajar sesungguhnya adalah bagaimana siswa mampu menemukan hal positif dalam diri mereka,mengembangkannya dalam lingkungan belajar yang positif pula, sehingga terwujud profil pelajar pancasila yakni  pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Salam dan Bahagia 

Bergerak dengan hati Pulihkan Pendidikan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun