Mohon tunggu...
Merdeka Bro
Merdeka Bro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Terkencing-kencing Ketika Divonis Mati, Aman Abdurrahman Ternyata Takut Mati

20 Mei 2018   19:32 Diperbarui: 20 Mei 2018   20:40 1667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri

Sikap pengecut ditunjukan oleh gembong terorisme, Aman Abdurrahman. Meski kerap mendoktrin anak buahnya untuk berani melakukan bom bunuh diri, ternyata dirinya sendiri takut mati.

Hal itu terbukti saat Koordinator Jamaah Anshorut Daulah (JAD) itu dituntut mati oleh Jaksa. Aman dianggap melanggar pasal 14 jo pasal 6 UU No. 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Dalam tuntutannya itu, Aman dianggap bersalah atas aktivitas terorisme dan pengeboman pada berbagai tempat di Indonesia. Untuk itu, dia harus dituntut mati.

Dalam persidangan itu, tidak ada bukti ataupun saksi yang meringankan tindak kejahatannya. Sebaliknya, justru banyak saksi dan bukti yang memberatkannya.

Lucunya, saat mendengar tuntutan Jaksa itu, Aman Abdurrahman tampak panik. Dia seperti orang gelisah yang sering menggeser-geser tempat duduknya.

Kemudian, saat dirinya pergi, terlihat dengan gamblang bila kursi terdakwa yang didudukinya basah. Itu karena Aman Abdurrahman terkencing-kencing di celananya ketika disidang.

Dengan kenyataan itu, maka terbukti bahwa meski dirinya gembong teroris, Aman Abdurrahman juga takut mati. Lantas kenapa dia menyuruh anak buahnya untuk melakukan bom bunuh diri?

Itu selaras dengan pernyataan terkenal dari Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Dia berkata, "Kalau betul bom bunuh diri itu bisa masuk surga, kenapa pemimpinnya tidak mau mati duluan?"

Itulah sekelumit kisah munafik sekaligus  pengecut dari pemimpin teroris. Mereka sebenarnya memakai topeng Tuhan untuk memuaskan nafsu amarah dan kebenciannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun