Kerusakan lingkungan menjadi ancaman yang nyata untuk generasi masa depan. Untuk itu, dibutuhkan pemimpin yang peka atas masalah tersebut agar tidak semakin luas kerusakannya.
Di Kalimantan Timur, ancaman kerusakan lingkungan hadir dalam bentuk abrasi dan persoalan sampah. Tanpa ada perhatian yang serius dari pemerintah, maka hal tersebut akan membawa dampak negatif secara luas, tak hanyaa soal lingkungan, namun juga kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal itu sebagaimana yang diingatkan oleh Calon Gubernur Kalimantan Timur, Â Rusmadi Wongso. Menurutnya, pemerintah ke depannya harus memperhatikan masalah menyusutnya Pulau Derawan dan pulau-pulau lainnya akibat abrasi pantai di Kabupaten Berau.
Selain itu permasalahan tentang sampah juga sering terabaikan, sehingga kian lama menumpuk dan merusak biota laut dan lingkungan.
Cagub yang diusung oleh PDI Perjuangan itu menyatakan bahwa pemerintah harus selalu mememerhatikan permasalahan abrasi dan sampah, serta harus serius mengatasi dua hal tersebut.
"Karena kalau sudah rusak, apa yang mau kita jual ke turis mancanegara?" tutur Rusmadi saat berdialog dengan masyarakat Pulau Derawan, Selasa (16/4).
Hal itu mengingat pariwisata kini telah menjadi industri. Tidak hanya menjadi sumber pendapatan negara, tetapi juga menghidupkan perekonomian rakyat.
Untuk itu, pemerintah seyogyanya perlu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mendorong perkembangan pariwisata tersebut. Salah satunya dengan mengatasi permasalahan lingkungan di atas.
Diakui atau tidak, pariwisata kini menjadi penggerak ekonomi Kaltim, yang akan menggantikan dominasi ekonomi di sektor tambang batubara dan migas.
Pariwisata sendiri diyakini sangat prospektif ke depannya guna menopang perekonomian daerah. Hal itu mengingat sektor non migas akan mengalami penurunan dan suatu saat akan habis.
Di hadapan warga, Rusmadi menyatakan komitmennya untuk siap membantu penanganan abrasi yang mengancam Pulau Derawan. Juga masalah sampah di beberapa wilayah Kaltim.