Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Membaca, Menyimpulkan, Menafsrikan Lalu Salah Paham

14 Juni 2022   09:28 Diperbarui: 26 Desember 2022   14:05 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://bookstr.com/article/the-wrong-way-to-read-a-book/

Menerangkan  atau memberikan gambaran tentang sesuatu hal butuh pemahaman Agar bisa dipahami dengan benar. Maka dari itu butuh perangkat  yaitu ilmu. Ilmu pun juga harus bersandar dengan hal yang benar sesuai kaidahnya. Salah satu jalan untuk mengikat ilmu tersebut dengan membaca. Banyak membaca mampu menambah pengetahuan dan wawasan terhadap sesuatu. Ketelatenan dalam membaca membawa manfaat bagi mereka dan selanjutnya bertambahlah pemahamannya.

Dalam membaca, kesimpulan dapat diambil melalui poin-poin penting dari bacaan tersebut. Saat menyimpulkan ternyata juga sangat dibutuhkan skill, bagaimana agar kesimpulan dari yang dibaca tersebut tidak melenceng hingga memberikan penafsiran yang benar. Salah satu kesimpulan dan penafsiran yang kerap terjadi salah paham diantaranya, dalam membaca Alqur'an. Membacanya harus sesuai dengan hukum bacaan yang benar dan tepat seperti makhraj (penyebutan) dan tajwid. Itu dari sisi cara membaca. 

Adapun dalam menyimpulkan dan apatah lagi menafsirkannya, tidak serta merta ditafsirkan begitu saja. Sekali lagi butuh perangkat untuk menafsirkannya. Seperti : memiliki pemahaman bahasa arab yang mumpuni, memiliki kemampuan dalam menghafalkan Alqur'an serta runut dalam belajar secara terbimbing dari orang yang ahli dibidang tersebut. Salah dalam membaca akan salah dalam arti apalatah lagi penafsiranya. Ini akan sangat fatal apabila penafsiran tersebut disampaikan dan bisa mengakibatkan kesalahpahaman secara menyeluruh. Dan selain Alqur'an juga pada memahami hadist tidak boleh dengan sekehendak hati kita belaka.

Selanjutnya kesalahpahaman yang  paling sering dijumpai adalah penafsiran hukum.aturan-aturan dalam hukum yang multi tafsir di kalangan akademi dan praktisi hukum,  mereka merupakan pakar di bidangnya. Namun kerap bertikai satu sama lain. Dalil hukum saling bertengkar memperebutkan kata yang bernama kebenaran. Masing-masing bertahan. Salah dianggap benar, benar dianggap salah. Tetapi biasanya dalam membaca aturan-aturan hukum, membacanya sudah benar, menyimpulkan dan menafsirkan sudah benar namun untuk keputusan salah dan benarnya lebih banyak dipengaruhi oleh faktor X.  Faktor yang selain dari apa yang dipahaminya. 

Membaca,menyimpulkan dan menafsirkan haruslah sejalan dan sesuai dengan prosedur yang benar. Implikasi dari membaca adalah memahami bacaan dan menerapkan bacaan tersebut apabila berisi tutorial atau penerapan ilmu dari sebuah pemahaman. Seperti halnya Al qur'an dan Hadist. Keduanya adalah teori dan sekaligus praktek dalam kehidupan. Untuk itu selain membaca juga harus diperbaharui dengan menimba ilmu dari seseorang  yang paham akan ilmu tersebut. Karena bacaan bisa saja salah dalam beberapa hal. Seperti, salah tulis atau salah cetak dan hal yang terpenting lainnya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun