Sebulan telah berlalu, namun hadirnya masih seperti sedia kala.
Raut sendu serta tatapan letih ditimpali tuturnya yang lembut perlahan
Menghiasi benak terangkum dalam bingkai kenangan.
Pada seperdua pagi dikala hujan beranjak deras, merebaklah kabar tentangnya.
setelah kian lama berikhtiar dalam sakit yang dideranya.
Dan  sampailah pada penghujung waktu yang ditetapkan baginya.
Dalam ketenangannya, pada tidurnya yang panjang.
Maka tak pelak lagi derai air mata bersahutan
Datang dari para perindu-perindunya
Mereka yang merasa ditinggalkan, sembab mengenangnya.
Begitu juga diri ini. Seketika itu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!