Mohon tunggu...
Andayo Ahdar Notes
Andayo Ahdar Notes Mohon Tunggu... Freelancer - menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

membaca dan menulis, semuanya penting. tuk menatap peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Masyarakat Berburu Mengumpulkan (Huntergatherer)

3 Juli 2020   22:42 Diperbarui: 3 Juli 2020   22:40 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pandemic, diera ini kita hidup. Era memulai hidup dengan kebiasaan lain-daripada yang lain, maka bermunculanlah istilah baru, sebagai contoh New Normal atau kebiasaan baru.

Kebiasaan yang harus disepakati dengan sikap yang berimplikasi perubahan pola hidup meski ada juga sebahagian manusia tidak sepakat dengan hal tersebut.  Namun terlepas dari problem yang ditimbulkan. Beribu hikmah yang hadir memberi nuansa hidup penuh aroma.

Pandemic menyatukan sesuatu yang jarang bersatu, menjalin ikatan yang renggang oleh waktu dan ego, member waktu dari kurangnya kesempatan serta membangun ruang untuk memadu rasa yang berbeda. Mengoleksi cinta yang terpisah dan merekatkannya kembali. Dalam hal ini keluarga. Family gathering (berkumpul dengan keluarga).

Berbicara mengenai berkumpul (gathering), kenanganku mengalir pulang ke masa pertamakali mengenal istilah GATHERING. Ya, tentang manusia-manusia bersahaja dengan kondisinya dimasa itu.

Masa romantika hidup yang menjadikan alam sebagai pasangan hidup yang mutlak harus berdampingan dengan setia.  HUNTER-GATHERER SOCIETY (masyarakat pemburu pengumpul ). Apakah yang mereka buru dan kumpulkan?. 

Makanan adalah perburuan yang dikumpulkan untuk kelangsungan hidup manusia masa lampau itu. Berburu dan mengumpulkan makanan merupakan tradisi purba bertahan hidup. Tradisi yang menggambarkan manusia yang aktifitas kesehariannya bekerja keras dalam pememenuhan hidupnya. 

Alam luas sebagai lahan kerja yang menyediakan komoditi yang mereka butuhkan. Ketergantungan terhadap alam menjadikan ikatan batin yang saling bertaut. Tradisi yang terus berevolusi hingga zaman makanan datang dengan hanya memencet ponsel. 

Meskipun demikian, disebahagian penjuru dunia, masih ada aktifitas berburu dan mengumpulkan makanan seperti di beberapa Negara Afrika, Amerika dan Asia, seperti Asia tenggara khususnya Indonesia.  Penggunaan teknologi  mutakhir pada zamannya, diterapkan guna mempermudah tujun mereka.

Daya dan upaya elegan nan sportif serta egaliter itu terekontruksi dari bukti-bukti arkeologis berupa tinggalan budaya yang direka melalui proses hidup manusia masa lampau. Masa modernpun tiba, kemudahan demi kemudahan begitu gampang diraih.

Tradisipun berganti. Maka berubah pulalah manusia dalam memenuhi kebutuhannya, khususnya  yang berkaitan dengan makanan. Pertanyaannya apakah manusia MODERN pengguna Hi-TECH, masih ber ‘HUNTER-GATHERER?.

Pandemic, masa sunyi dalam riuh diberi Tanya yang membuat dahi berkerut, nyinyir serta bibir melebar,LOL,dan tak lupa emoticon bahak tawa bila harus menjawab pertanyaan itu. Tapi ini serius namun tetaplah santai dalam menjawabnya. Sejarah bisa tua, namun aktifitas dimasa lalu bisa terulang dengan wajah dan cara yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun