COVID 19 makhluk yang lebih kecil daripada tikus tak terlihat mata dan menyebar melalui interaksi manusia yang dianggap carrier. Akan tetapi seiring berjalannya waktu kondisi berbalik. Dari waspada menjadi tidak peduli bagi sebahagian rakyat Indonesia. Kita tentu tahu seperti apa itu. Tidak perlu panjang lebar membahasnya.Â
Polemik yang berkepanjangan membuat suasana keruh. Dan yang memprihatinkan ditengah suasana pandemic, ada saja yang mengambil keuntungan dari krisis wabah yang melanda. Apakah ini disebabkan simpang siurnya kebijakan ataukah kesengajaan untuk membuat kita sebagai rakyat Indonesia terpetakan. Makanya mari berhati-hati dalam bersikap. Korban begitu banyak berjatuhan. Korban covid 19, korban politik, korban isu yang tidak jelas. Yang jelas kekisruhan terjadi akibat adanya penumpang gelap nan meresahkan yang harus kita waspadai karena keberadaanya bisa merusak tatanan hidup.
Tetaplah memakai masker sebagaimana bila kita berkendara sepeda motor memakai helm sebagai keharusan. Basuh tangan dengan sabun  dan rajin mandi sebagai standar safety. Dan tak lupa basahi diri kita dengan wudhu dan diperkuat dengan ibadah rutin sehari-hari plus makanan yang mengandung nutrisi penambah imun tubuh. Jangan mau jadi penumpang gelap.
Maaf yang sebesar-besarnya bila tulisan ini membuat anda berpikir untuk mencari apa maksud tulisan ini.
Tikus dan Corona Virus Disease 19 (covid 19) mahkluk kecil yang membawa manusia pada perubahan pola hidup……………..
Masih di bulan Syawal, segera ambil kesempatan puasa 6 hari puassa sunnah syawal dan jangan larut dalam pemberitaan Corona………
Paria,Wajo 6/11/2020