Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Quo Vadis Setelah Tamat SLTA?

8 Juni 2020   07:19 Diperbarui: 9 Juni 2020   08:37 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://i.ytimg.com/vi/8KyYBZ5ayfA/maxresdefault.jpg

Namun jika masih mempertimbangkan tingkat kemudahan masuk, maka sejauh yang penulis ketahui, yang paling mudah dimasuki adalah menjadi tentara atau TNI, yang penting sehat jiwa dan raga, dipastikan bisa lulus dan juga begitu selesai langsung diangkat jadi pegawai.

Cari Peluang Lain

Tidak semua orang mempunyai uang untuk bisa melanjutkan sekolah dengan mudah. Oleh sebab itu, bagi anak-anak yang tidak beruntung bisa kuliah karena tidak punya ongkos, janganlah cepat putus asa. Karena seperti kata pepatah, banyak jalan menuju ke Roma, artinya jalan menuju sukses dan hidup itu begitu banyak. Masih bisa mencari peluang lain, seperti mencari beasiswa dalam dan luar negeri, cari kerja, mengikuti kursus baik yang berbayar maupun yang gratis, buka usaha sendiri, dan pulang kampung.

Peluang untuk mendapatkan beasiswa baik yang dalam negeri maupun yang luar negeri itu sangatlah banyak. Rajin-rajinlah mencari informasi, termasuk dengan surfing di internet, karena di dunia maya bertebaran ibnformasi tentang beasiswa ini. Tinggal di pilih dan sesuaikan dengan bakat dan minat saja.

Anak-anak juga bisa langsung mencari kerja, kerja apa saja yang penting halal. Selama bekerja, jangan lupa menabung, siapa tahu suatu ketika bisa kuliah seperti teman-teman yang lain. Apalagi bagi anak-anak yang masih tinggal dengan orangtua, mungkin biaya makan dan minum masih ditanggung oleh orang tua, sehingga hasil kerjanya bisa ditabung. Usahakan jangan boros-boros, seperti merokok, suka minum minuman keras, berjudi, gila belanja, ataupun ikut gabung menjalankan bisnis yang beresiko tinggi.

Selain itu juga, biasanya banyak kursus-kursus gratis yang bisa diikuti, seperti perbengkelan, instalasi listrik, reparasi AC, kursus menjahit, kursus membuat kue dan lain sebagainya. Yang penting anak-anak rajin-rajin saja mencari informasi, baik informasi offline maupun online dengan surfing di internet. Kalau punya uang lebih, tidak salahnya juga mengikuti kursus yang berbayar, karena pilihannya bisa lebih bebas.

Namun jika punya cukup modal, boleh mempertimbangkan untuk membuka usaha sendiri. Misalnya usaha sembako, pembesaran ikan air tawar, memelihara bebek, ayam, sapi, atau apa saja. 

Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan perhitungan yang akurat, bisa saja kelak mereka menjadi orang sukses tanpa harus melalui bangku kuliah. Ataupun jika tetap berkeinginan untuk melanjutkan kuliah setelah sukses, maka bukan persoalan lagi karena dia sudah punya duit. 

Tetapi tetaplah ingat, sukses itu tidaklah semata-mata harus terlebih dahulu melalui sekolah tinggi. Sekolah tinggipun jika akhirnya jadi pengangguran kan sia-sia. Yang penting pada level apapun anak-anak sekolah, janganlah kurang wawasan. Teruslah membaca untuk mengembangkan wawasan, karena pengetahuan yang di dapat di bangku sekolah itu sangatlah tidak cukup.

Yang terakhir, jikalau anak-anak itu berasal dari kampung, tidaklah salah jika mau pulang kampung. Karena di sana masih banyak lahan tidur yang bisa diolah. Jika di daerahnya tidak ada lagi lahan, merantaulah ke pulau lain yang masih banyak lahan kosongnya. Bisa saja suatu saat bisa jadi pegusaha pertanian yang sukses. Meskipun backgroundnya bukan di situ, tetapi dengan belajar dan niat, disiplin, ulet, pantang menyerah, serta tekat yang kuat, keberhasilan itu bukanlah suatu yang mustahil. Karena hasil tidak pernah mengkhianati usaha dan kerja keras.

Bagi anak yang berasal dari kota pun, tidak salah kalau mau ke kampung. Karena sekarang banyak hal yang bisa dilakukan di kampung. Mulailah berpikir untuk membangun dari kampung. Di jaman akses teknologi informasi sekarang yang sudah mencapai sampai ke kampung-kampung, maka bukanlah persoalan jika kita hidup di kampung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun