Menurut kakek yang mengoabti ayah, itulah benda-benda yang menyebabkan ayah sakit. Benda-benda itu dikirim oleh seseoarang yang sakit hati mendengar kata-kata ayah yang menyinggungnya. Kakek mengingatkan ayah, kalau berbicara dengan orang, lain kali jaga kata-kata. Jangan sampai menyinggung orang lain.
Pengobatan itu dilaksanakan selama tiga hari pada waktu sore. Pada sore hari pertama, malamnya ayah bermimpi rumah kami di sambar petir. Pagi harinya ketika keluarga memandang ke arah hilir rumah yang kebetulan merupakan arah matahari terbenam, ada tiga batang enau kami roboh seperti terkena hantaman badai, padahal cuaca baik-baik saja. Tidak ada hujan ataupun angin ribut.
Setelah tiga hari pengobatan, kesehatan ayah perlahan-lahan membaik dan beberapa bulan kemudian sudah betul-betul sehat. Sejak saat itu, tidak pernah lagi ayah mengalami sakit keras.