Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kisah Nyata | Belum Saatnya Mati

29 Mei 2020   15:46 Diperbarui: 9 Juni 2020   20:53 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://simomot.com/2014/10/07/inikah-yang-dialami-seseorang-setelah-meninggal/

Menurut kakek yang mengoabti ayah, itulah benda-benda yang menyebabkan ayah sakit. Benda-benda itu dikirim oleh seseoarang yang sakit hati mendengar kata-kata ayah yang menyinggungnya. Kakek mengingatkan ayah, kalau berbicara dengan orang, lain kali jaga kata-kata. Jangan sampai menyinggung orang lain.

Pengobatan itu dilaksanakan selama tiga hari pada waktu sore. Pada sore hari pertama, malamnya ayah bermimpi rumah kami di sambar petir. Pagi harinya ketika keluarga memandang ke arah hilir rumah yang kebetulan merupakan arah matahari terbenam, ada tiga batang enau kami roboh seperti terkena hantaman badai, padahal cuaca baik-baik saja. Tidak ada hujan ataupun angin ribut.

Setelah tiga hari pengobatan, kesehatan ayah perlahan-lahan membaik dan beberapa bulan kemudian sudah betul-betul sehat. Sejak saat itu, tidak pernah lagi ayah mengalami sakit keras.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun