Mohon tunggu...
Mentari Pagi Berau
Mentari Pagi Berau Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Peace for all

Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bupati Berau Tegas terhadap Pencemaran Limbah di Berau

27 Februari 2020   18:46 Diperbarui: 27 Februari 2020   18:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sikap Bupati Berau, Muharram  tidak main-main dengan pelanggaran dan pencemaran yang dilakukan oleh dua perusahaan yang berfokus pada bidang perkebunan di sekitar Sungai Segah.

Bentuk ketegasan Bupati tersebut dibuktikan dengan cara menghentikan sementara aktivitas apapun yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut. Terjadinya perubahan warna air sungai dilansir karena selama ini perusahaan perkebunan dalam pengolahan limbahnya hanya membuat drainase di sekitar kebun. 

Pemupukan yang diagendakan pada musim kemarau baru kelihatan dampaknya ketika musim hujan berlangsung. Residu dari pupuk yang terkena air hujan akan mengalir langsung ke arah sungai. Melihat berubahnya air sungai Segah akibat pencemaran yang dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan, Muharram beserta jajarannya langsung menindaklanjuti dengan melakukan uji sampel air sungai Segah.

Ternyata hasil uji sampel air sungai Segah terbukti bahwa pH (tingkat asam-basa) dalam air sungai Segah mengalami penurunan secara drastis dikarenakan saluran limbah dari para perusahaan kelapa sawit yang dialirkan langsung ke sungai. Gerakan yang langsung dilakukan adalah dengan menutup saluran-saluran limbah tersebut agar tidak dialirkan ke sungai. Kejadian sebelumnya pernah terjadi di tahun 2015.

Terjadinya perubahan warna air sungai disinyalir karena terjadinya proses penyuburan yang menyebabkan plankton yang ada di sungai semakin berkembang banyak dan mengikat banyak oksigen. Semakin banyaknya plankton yang berkembang, semakin banyak pula oksigen yang diikat, maka semakin sedikit ikan dan biota sungai lain yang ada di sungai karena mati kehabisan oksigen. 

Dengan dilakukannya penghentian kegiatan perusahaan sawit dan perkebunan yang membuang limbah produksi langsung ke sungai, diharapkan agar para perusahaan dan investor yang ada di Berau lebih memerhatikan kelestarian lingkungan yang ada di sekitar perusahaan mereka masing-masing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun