Mohon tunggu...
Syafruddin
Syafruddin Mohon Tunggu... Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Membangun ASN, Membangun Ekonomi Indonesia

12 Desember 2018   09:16 Diperbarui: 12 Desember 2018   09:34 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bejana ketidakpastian global, sekarang ini, Bangsa Indonesia sedang "meramu" tata kelola pemerintahan yang tepat untuk menyongsong Visi Indonesia 2045 serta revolusi industri 4.0. Kuncinya, reformasi birokrasi harus tetap berjalan secara kontinyu dan efeknya marata hingga ke penjuru pemerintahan.

Hal ini tidak hanya bertumpu pada perbaikan sistem, namun lebih utama lagi justru adalah reformasi sumber daya manusia Indonesia (baik pada pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat secara menyeluruh). Idealnya seluruh komponen masyarakat terlibat dan bergerak bersama untuk pencapaian program pembangunan serta pertumbuhan di segala aspek pertumbuhan perekonomian.

Oleh karena itu, pembangunan kualitas sumber daya manusia menjadi jaminan sekaligus menyediakan landasan bagi kemajuan bangsa di masa mendatang. Mereka yang dipersiapkan, akan mengelola keberlanjutan peradaban Indonesia yang geografinya sangat luas, dan memiliki sumber daya alam sangat melimpah.

menpan.go.id
menpan.go.id
Kondisinya sekarang, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia (2016), menurut hasil assessment UNDP, Indonesia menduduki peringkat 113  dari 188 negara dengan nilai indeks komposit 0,689. Indonesia tergolong "negara dengan pembangunan manusia sedang".

Mengerucut lagi, pada postur ASN, bahwa terdapat 4,37 juta PNS, yang tersebar pada total 696 kementerian/ lembaga dan pemerintah daerah. Hingga hari ini dengan kondisi persebaran demografi PNS yang belum ideal karena didominasi kelompok fungsional umum (43 persen), modus usia 51 tahun (20,36 persen), serta JPT kategori kompetensi dan performa rendah (34,5 persen).

Maka pertanyaan kritisnya, bagaimana kita harus optimis Indonesia mampu mewujudkan Visi Indonesia 2045 dan bertahan di tengah derasnya arus revolusi digital? Meskipun, secara realistis, ada kondisi perbedaan kemajuan, baik pembangunan fisik (infrastruktur) maupun pembangunan SDM di daerah. Sebab hal ini yang menyisakan black hole dan harus segera ditutupi, tidak boleh menganga terus, harus segera dibangun SDM berkualitas yang mampu bersaing di tingkat global.

menpan.go.id
menpan.go.id
Kondisi inilah yang menuntut gagasan besar "mencerdaskan kehidupan bangsa", yang dicetuskan pendiri bangsa bagi masa depan Indonesia, dan direalisasikan melalui penyediaan platform "smart ASN". 

Apabila postur ASN dapat dibangun secara mantap, yakni berkarakter kepemimpinan birokrasi, punya kompetensi dan kapasitas yang tinggi, budaya dan cara kerja ASN yang produktif, mampu mengkombinasikan teknologi dalam pelayanan publik, serta ditunjang pula oleh kelembagaan birokrasi yang baik, maka tantangan pembangunan dan pertumbuhan wilayah yang berbeda itu pasti dapat terselesaikan dengan baik.

Jangan terjebak pada paradigma budaya lama, di mana saat awal kemerdekaan dulu, ASN hanya dihadirkan negara untuk menjembatani pembukaan lapangan kerja. Sekali lagi bukan itu! ASN direkrut untuk membangun bangsa, peradaban dan kehidupan yang madani sesuai cita-cita luhur Indonesia.

Inilah yang  dilakukan dalam rekrutmen ASN tahun 2018, yang tidak boleh menghilangkan kualitas, walaupun disatu sisi tetap mempertimbangkan kebutuhan negara untuk menyelenggarakan pelayanan publik. 

Selain itu, salah satu cara membangun ASN, juga melalui penghargaan bagi para ASN yang berprestasi sebagai role model dan tauladan, lalu ASN lainnya dengan mudah dapat mencontoh apa yang sudah baik.

menpan.go.id
menpan.go.id
Konsep knowledge and leadership management tentu berjalan otomatis menyangga regenerasi ini, sehingga dalam waktu singkat diharapkan ketauladanan itu menular kepada ASN yang lainnya. ASN seharusnya menjadi pilar perubahan kinerja yang mendorong perubahan organisasi, institusi, dan bangsa. 

Pembangunan ASN Indonesia yang kompetitif akan dapat meningkatkan derajat reformasi birokrasi dan daya saing bangsa, menguatkan integritas kepribadian bangsa, dan mendorong efektivitas pemerintahan yang bebas korupsi dan independensi birokrasi dari intervensi politik. 

Selain itu, juga dalam rangka menggaungkan nasionalisme dan menghilangkan mentalitas silo, menjaga kualitas formulasi dan implementasi kebijakan, meningkatkan kredibilitas pemerintah, serta menghadirkan negara untuk benar - benar dekat dan bermanfaat bagi rakyatnya.

Saya selalu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bergabung dengan gerakan smart ASN sebagai agen perubahan. ASN yang menjadi kunci suksesnya kemakmuran bangsa!


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun