Mohon tunggu...
Menghayati
Menghayati Mohon Tunggu... Freelancer - Karya, sastra dan cerita.

Karya, sastra dan cerita. Menghayati.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Keputusan Orang Dewasa yang Tidak Dewasa

4 Januari 2022   20:09 Diperbarui: 4 Januari 2022   20:35 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya suka memperhatikan bagaimana orang yang lebih tua dari saya membuat sebuah keputusan. Orang tua, kakak kelas, bahkan senior di kampus, mereka selalu saya perhatikan keputusannya.

Kenapa? Selain karena saya ingin belajar bagaimana caranya membuat keputusan yang baik dari orang yang lebih tua, saya pun sadar bahwa orang dewasa pun masih sering membuat keputusan yang kurang dewasa.

Perkataan orang bijak itu benar. Usia tidak menentukan kedewasaan. Kedewasaan yang saya maksud konteksnya menyangkut hal-hal tertentu saja yang saya sering saya perhatikan.

Misalnya, ada seorang pria berhutang dengan tujuan membeli barang-barang untuk hobinya. Di sisi lain, istri dan anaknya sedang dipusingkan dengan berbagai biaya yang lebih mendesak. Tapi pria itu dengan cueknya merasa tidak bersalah dengan keputusannya berhutang. Apa ini keputusan dewasa? Sama sekali tidak.

Saya kesal sendiri melihat banyak orang dewasa yang lebih tua dari saya, tapi cara mereka membuat keputusan sama seperti anak kecil. Saya paham bahwa setiap orang punya kebebasan dalam menentukan keputusan hidupnya. Saya juga paham bahwa setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan jalan membuat keputusan, begitu pun dengan saya.

Namun, saya rasa ada hal-hal yang seharusnya sudah diketahui orang dewasa. Lewat pengalaman hidup yang lebih banyak, seharusnya mereka tahu mana yang bisa diprioritaskan.

Apa kedewasaan juga dibentuk oleh watak dan lingkungan? Bisa jadi, iya. Soalnya, saya sering menemui orang-orang yang kurang dewasa dikarenakan watak dan lingkungannya yang mendukung dia untuk menjadi orang seperti itu.

Hidup di lingkungan yang sangat mapan. Apapun yang diinginkan pasti berikan oleh orang tuanya. Ditambah lagi, pendidikan orang tua yang salah dan tidak ada orang yang mengingatkan dan meluruskan ketika orang itu salah.

Saya sering mendengar orang yang saat masa sekolahnya nakal, banyak berbuat kesalahan yang sangat tidak dewasa. Tidak bisa mengontrol emosi, tidak memikirkan risiko dan lain sebagainya.

Tapi 10 tahun kemudian ia menjadi orang dewasa serta sukses di bidangnya. Ada yang mengatakan, orang yang masa mudanya nakal, ketika dewasa ia akan sukses. Bisa jadi, iya, karena memang buktinya banyak.

Tapi ada juga orang yang dulunya nakal, setelah dewasa hidupnya malah makin hancur. Jadi, pernah nakal atau tidak bukan patokan bahwa masa muda seseorang bisa menentukan kedewasaan ketika seseorang sudah bertambah usia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun