Mohon tunggu...
Mena Oktariyana
Mena Oktariyana Mohon Tunggu... Penulis - a reader

nevermore

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Realitas

6 Maret 2021   21:09 Diperbarui: 10 Maret 2021   07:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Thomas Budach from Pixabay 

doa-doa ini bagai tumpukan kertas
usang dan berserakan
doa-doa ini tidak lagi kuucapkan
tapi kusenandungkan
seperti lagu yang kutulis
seperti melodi yang kususun
hariku gelap
meski mentari bersinar terang
malamku suram
meski bulan dan bintang
berpadu cahaya benderang
dan di sini lah diriku
terbius oleh wangi jiwamu
yang sementara membawaku melayang
dan selamanya menjatuhkanku
dalam realitas yang tak sanggup kubayangkan
bahkan dalam warasku
atau kegilaanku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun