Mohon tunggu...
Mena Oktariyana
Mena Oktariyana Mohon Tunggu... Penulis - a reader

nevermore

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Puisi Bisa Menyembuhkan Jiwa?

22 Januari 2021   00:05 Diperbarui: 22 Januari 2021   00:17 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by Valerio Errani from Pixabay 

Puisi adalah genre tulisan di mana bahasa yang ringkas, jelas, dan intens yang disalurkan kepada perasaan, gambar, dan gagasan. Puisi adalah sebuah gambar yang ditulis dengan perasaan. William Wordsworth mendefinisikan puisi sebagai "luapan perasaan yang spontan, yang berasal dari emosi yang terekam di dalam ingatan..."

Biasanya, masing-masing puisi memiliki ritme yang berbeda. Puisi juga dapat membagikan momen transformatif atau inspiratif. Terlepas dari banyaknya jenis puisi, puisi selalu menggunakan ekonomi kata-kata, oleh karena itu, setiap kata di dalam puisi itu penting. Semakin spesifik puisi tersebut, semakin baik. Puisi yang baik dapat menginspirasi pembaca untuk refleksi diri, bermimpi, bernostalgia, mengamati, dan berfantasi. Puisi ditulis dalam fragmen, dan setiap baris harus memiliki citra dan emosi yang tunggal.

Membaca dan menulis puisi dapat menciptakan suatu keterkaitan tertentu dan membantu membangun rasa kebersamaan antara diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain, puisi dapat membantu kita merasa seolah-olah kita adalah bagian dari gambaran yang lebih besar dan tidak hanya hidup di dunia kecil kita yang terisolasi. Kita memahami bahwa mungkin orang lain telah memulai perjalanan dan memiliki perasaan yang sama tentang di mana dan ke mana kita pergi.

Seperti yang diketahui sebagian besar penulis dan terapis, menulis dan membaca puisi dapat menjadi alat untuk membantu pertumbuhan, peyembuhan, dan perubahan. Saat kita membaca puisi yang bagus, kita memiliki kesempatan untuk selamanya diubah oleh kata-kata dan pesan dari sang penyair tersebut. 

Kita cenderung bisa diubah oleh puisi, di mana penyair mengekspresikan emosi atau perasaan yang mungkin juga sedang kita alami. Di sisi lain, penyair membantu kita melihat dunia ini dengan sudut pandang yang mungkin tidak kita miliki sebelumnya. Puisi juga menawarkan wawasan tentang kejiwaan dan perilaku manusia, dan itu adalah tempat di mana imajinasi dapat berkeliaran secara bebas.

Menulis puisi bisa menyembuhkan dan mentransformasi diri kita karena puisi mencerminkan suara jiwa. Menulis puisi juga merupakan salah satu cara untuk melatih kesadaran diri karena ketika menulis puisi, kita memiliki kesempatan untuk melepaskan pikiran bawah sadar kita. Memahat perasaan dan pikiran kita ke dalam sebuah puisi dapat membawa pikiran kita untuk berlibur sejenak. Menulis puisi adalah waktu untuk bersantai dan mengekspresikan diri kita di momen yang paling kita butuhkan.

Menulis puisi memungkinkan kita untuk memanfaatkan suara otentik kita, yang dapat mengarah pada realisasi diri. Hal ini juga bisa menjadi bentuk meditasi karena mendorong rasa perhatian dan kemampuan kita untuk memanfaatkan apa yang kita rasakan, lihat, dan alami pada saat menulis puisi. Henry David Thoreau pernah berkata bahwa, "Anda hanya perlu duduk diam cukup lama di beberapa tempat yang menarik di hutan sehingga semua penghuninya dapat menunjukkan diri kepada Anda secara bergiliran." Secara kiasan, kalimat tersebut berarti ketika kita menulis puisi: segala hal yang mengejutkan tentang diri kita bisa muncul ke permukaan.

Bagi kalian yang ingin didengarkan, menulis puisi bisa menjadi pelampiasan yang sangat baik. Ikon di bidang menulis untuk penyembuhan adalah terapis puisi sekaligus dosen bernama John Fox. Dia mengajar di California Poets in the Schools Program. Salah satu bukunya yang menjadi favorit saya adalah Finding What You Didn't Lose. 

Di dalam buku tersebut, dia membantu pembaca untuk menjalin hubungan dengan kata-kata puitis dan kemampuannya untuk menyembuhkan. Dia mengajar tentang metafora, gambar, suara, dan ritme sambil mengarahkan pembaca untuk masuk ke dalam jiwa terdalam mereka. Ia juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjadi petunjuk atau benih-benih puisi yang bagus, seperti:

Apa yang membuatmu takut?

Apa yang membuatmu sedih?

Apa yang membuatmu bahagia?

Apa yang membuatmu penasaran?

Apa yang anda hargai dari diri anda?

Menggunakan pertanyaan-pertanyaan di atas sebagai inspirasi untuk menulis puisi dapat membantu penyair memasuki emosi terdalam mereka. Penyair dan mereka yang berada dalam profesi untuk membantu orang lain seringkali cenderung lebih terhubung dengan emosi terdalam mereka.

Akhir kata, membaca dan menulis puisi itu baik untuk penyembuhan, perubahan, dan baik untuk jiwa kita.

Artikel ini diterjemahkan dari "How Poetry Can Heal" oleh Diana Raab Ph.D. dari Psycology Today

lihat artikel asli di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun