Saya percaya bahwa anda sudah mengerti apa itu "Dunia nyata" dengan segala isinya, yang merupakan ciptaan Yang Maha Esa. Saya, anda dan sekeliling kita semua tinggal dalam cakupan dunia, dalam satu negara, satu pulau, satu benua, satu rumah, satu gubuk, satu pondok, satu tenda namun tidak dalam satu hati.
Dalam dunia nyata, dan dilihat dalam pola fikir yang baik, anda pasti pernah merasakan bahwa kehidupan anda serta disekeliling anda merupakan bahagian yang sangat kecil dari dunia. Ketika anda berfikir, orang lain yang berada disekitar mungkin sedang tidur, orang lain diluar negara anda mungkin sedang mengerjakan yang sedang anda fikirkan, atau mungkin sedang menghitung nilai guna dari apa yang sedang anda fikirkan.Â
Tentu anda sangat terlambat dari bahagian dunia yang luas. Apakah dilarang berfikir? tentu jawabnya tidak, hanya saja anda memikirkan bahagian yang sangat kecil, sehingga anda terlambat menambah peta setapak langkah dari dunia yang luas. Kebanyakan orang memberi komentar bahwa kondisi negara dimana dia tinggal dapat menjadi hal utama penyebabnya. Memikirkan hal yang kecil adalah baik namun jangan pernah untuk tidak memikirkan hal yang besar (positif), sebab hal itu akan membuat anda berjiwa besar, dan akan mendorong anda untuk ikut dalam pentas dunia yang besar.
Bagaimana dengan dunia dihati? apakah anda mengerti, merasakan atau tidak sama sekali ?. Ketika anda berada dalam puncak kesuksesan yang sebenarnya (kedamaian hati), anda akan merasa ketenangan dimana segala sesuatunya tidak mengkhawatirkan, itulah saat dimana anda merasakan dunia di hati. Anda terasa dekat sekali dengan segala sesuatu yang positif, secara otomatis hal negatif akan terkikis habis sekalipun si iblis berusaha dengan segala cara mendekat kefikiran anda.
Dunia yang luas adalah kombinasi dari pemikiran dunia nyata dan terlihat (yang positif) dengan dunia kesuksesan dihati. Kesuksesan seseorang dari sisi materi yang tidak dibarengi dengan kesuksesan dihati adalah sia-sia, dan akan menjadi penyakit yang membantu menyebarkan virus. Sedangkan kesuksesan dihati dan dibarengi dengan pemikiran dunia yang nyata dan terlihat, akan menciptakan kesuksesan turunan, yaitu materi. Materi yang berharga untuk dinikmati adalah efek samping kesuksesan dihati.
