Era keempat ini disebut sebagai era Learning Leadership dimana pemimpin bertindak sebagai fasilitator. Dalam hal ini, pemimpin menuntut tiap orang agar mau berubah dan belajar untuk meningkatkan kemajuan dan perkembangannya masing-masing. Selain itu, pemimpin dapat memengaruhi orang lain dengan pendekatan personal melalui visi, nilai, makna, dan tujuan sehingga sikap arogansi dan otoriter ditinggalkan.
Menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang mudah karena harus berhadapan langsung dengan pengikut (karyawan) yang memiliki perbedaan dalam berbagai hal, seperti latar belakang, kondisi, kepribadian, dan sebagainya. Dalam setiap era, kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting bagi pemimpin untuk mengarahkan dan mengatur orang-orang di sekitarnya agar mencapai tujuan bersama. Dengan begitu, para pengikut yang dipimpinnya mampu termotivasi serta melaksanakan program kerja yang telah ditetapkan dengan baik.
Seorang pemimpin tidak bisa menjalankan tugasnya hanya dengan satu gaya kepemimpinan yang sama terus-menerus karena setiap organisasi pasti memiliki permasalahan yang berbeda dan selalu mengalami perubahan di setiap waktu. Jadi berdasarkan penjelasan di atas, salah satu kriteria utama untuk menjadi pemimpin yang baik adalah bersifat fleksibel. Fleksibel yang dimaksud disini adalah seorang pemimpin yang dapat membaca situasi yang dihadapi dan menyesuaikan gaya kepemimpinannya dengan setiap perkembangan zaman yang ada supaya tidak salah mengambil langkah ke depannya.
Referensi:
Daft, Richard. L. 2015. The Leadership Experience 6th edition. United States: Cengage Learning.
https://www.slideserve.com/daria-riley/kepemimpinan-dan-manajemen