Mohon tunggu...
AyooNulis
AyooNulis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis.... menyuarakan suara tak terdengar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kapal Hovercraft Berlabuh Kali Degeuwo Mengancam Ekosistem Menuju Kepunahan

25 November 2024   20:21 Diperbarui: 25 November 2024   20:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto tampak kapal hovercraft di kali Degeuwo diduga terancam ekosistem menuju Kepunahan

Hovercraft atau disebut Kapal bantalan udara atau kapal melayang adalah suatu kendaraan yang berjalan di atas bantalan udara dan rawa. Bantalan udara tersebut ditimbulkan dengan cara meniupkan udara ke ruang bawah kapal ini (plenum chamber) melalui skirt (sekat yang lentur) sehingga tekanan udara di dalam plenum chamber lebih tinggi daripada tekanan udara luar sehingga timbul gaya angkat.

Kapal hovercraft baru-baru ini ditemukan oleh beberapa masyarakat di Kabupaten nabire, tepatnya di hilir sungai degeuwo .Kapal ini masih dipertanyakan dengan jelas, Bhawa dengan tujuan apa mereka masuk di kali degeuwo. Beberapa video yang beredar di media WhatsApp, messenger, Facebook dan lainnya, parah awak kapal mengakui, kapal ini untuk menyangkut masyarakat setempat, namun alasan ini sangat tidak masuk akal karena masyarakat setempat Mengandalkan jalan darat untuk transportasi mereka.

Dibalik alasan awak kapal untuk transportasi masyarakat pasti punya alasan lain yang mereka sembunyikan, dan itu tentunya terus dipertanyakan lebih kedalam untuk mengetahui kebenarannya. Selain dari alasan awak kapal, penulis diduga tujuan kapal hovercraft untuk mengangkut transmigrasi ke Papua, karena saat ini negara Indonesia melahirkan program transmigrasi besar-besaran di atas tanah Papua.

Kapal hovercraft juga akan terancam ekosistem sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di pinggiran kali degeuwo. Dengan hadirnya kapal ini, tentunya memudahkan mereka untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran. Kapal ini juga memudahkan para Perakus untuk memasukkan perusahaan ilegal untuk mengambil kekayaan alam seperti emas dan lainnya. 

Saya secara pribadi penulis juga salah satu putra degeuwo Sangat tidak setuju untuk kapal ini terus ada di pinggiran kali degeuwo karena kapal ini latar belakangnya tidak jelas dan itu sangat terancam musnah bagi sumber daya alam dan sumber daya manusia menuju kepunahan. Saya berpesan kepada seluruh masyarakat degeuwo untuk terus memantau aktivitas mereka bila perlu usir mereka dari pinggiran kali degeuwo. 

link video;


Penulis salah satu putra Degeuwo 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun