Beberapa tahun terakhir, media sering membahas susahnya generasi Milenial untuk memiliki rumah. Alasannya utamanya adalah soal harga yang terus meningkat, lokasi rumah yang terlalu jauh dan juga tentang tingginya biaya gaya hidup.
Namun permasalahan kenaikan harga properti yang terlampau tinggi akibat para spekulan sebenarnya tak sepenuhnya benar. Karena ternyata setelah ditelisik kembali, ternyata harga rumah zaman dahulu sebenarnya justru lebih mahal bila berdasarkan penghasilan UMR zaman dahulu, dari pada harga rumah zaman sekarang dengan penghasilan UMR zaman sekarang. Tapi jangan pula mengambil contoh cluster-cluster mewah ya! Tentu tak sebanding.Â
Yang menjadi masalah baru dan nyata, menurut saya, justru tantangan Gen Z dalam memiliki rumah pribadi.Â
Baca juga: Milenial Susah atau Tidak Mau Punya Rumah?PEKERJAAN GENERASI Z
Gen Z adalah mereka yang lahir pada rentang tahun 1996-2009. Usia mereka pada tahun 2023 Â kini adalah sekitar 13 hingga 26 tahun.Â
Generasi ini memiliki kebiasaan hidup, trend dan juga tantangan yang sepenuhnya berbeda dengan generasi sebelumnya.Â
Mereka umumnya tak tertarik dengan pekerjaan PNS atau menjadi pegawai BUMN lagi. Meskipun tentu saja masih ada yang sangat ingin bekerja di bidang tersebut. Mungkin karena pengaruh paksaan orang tua.Â
Mereka lebih menyukai pekerjaan kreatif, berkaitan dengan teknologi dan media sosial, bekerja di start up, yang memiliki kesempatan percepatan karir lebih singkat dan gaji yang  lebih menggiurkan.
Gen Z juga sangat memperhatikan work life balance. Hal yang kurang dipikirkan oleh generasi sebelumnya. Mereka tak akan mau bertahan lama jika tempat mereka bekerja dianggap terlalu toksik dan mengganggu kesehatan mental.Â
Tidak heran jika mereka suka bekerja bebas sebagai freelancer yang bisa work from anywhere dan anytime.Â